Pernahkah Anda merasa stress? Stress adalah bentuk ketegangan
dari fisik, psikis, emosi maupun mental yang bisa mengakibatkan berbagai efek
buruk pada tubuh dan kehidupan sehari-hari.
Ketika seseorang menghadapi kondisi yang membuatnya tidak
nyaman dan merasa kewalahan menghadapinya
hingga melewati batas ketahanannya, ia mengalami stress.
Image stress via stress-treatment-21.com |
Stres merupakan kondisi yang dialami individu dan sifatnya
internal, biasanya disebabkan padatnya aktivitas, tuntutan fisik, lingkungan
dan situasi sosial yang bisa merusak dan tidak terkontrol.
Kadangkala, rasa stress dapat membantu seseorang menyelesaikan
berbagai pekerjaan dengan lebih baik, namun terlalu banyak rasa stress juga
dapat membuat orang merasa tertekan dan kelelahan.
Kondisi semacam itu sering terjadi pada orang-orang yang
tidak bisa mengontrol dan juga mengatasi stresnya dengan baik.
Untuk mengetahui apakah tubuh sedang stres atau tidak,
berikut tanda-tandanya, seperti dilansir laman Cheat Sheet :
1. Sering sakit kepala.
Sering sakit kepala karena stres biasanya hasil dari
mengepalkan rahang, leher, bahu atau otot punggung yang terlalu tegang.
2. Nyeri tubuh.
Menurut Everyday Health, ketika Anda stres, maka sistem
saraf simpatis mengaktifkan respon melawan. Darah kemudian dikirim ke kelompok otot utama yang
meningkatkan ketegangan otot dan mempersiapkan tubuh Anda untuk melawan atau
melarikan diri dari situasi. Jika Anda tidak mengambil tindakan apa pun, otot
bisa menjadi sakit atau nyeri.
3. Selalu sakit.
Stres menekan sistem kekebalan tubuh karena hormon kortisol
meningkat ketika Anda sedang stres. Ketika Anda terkena kortisol untuk jangka
waktu yang lama, maka tubuh akan benar-benar kacau. Jika Anda selalu terkena
flu, batuk atau penyakit lain, ada kemungkinan berasal dari stress yang Anda
alami.
4. Kulit gatal.
Meski terdengar aneh, tapi perhatikan ketika sedang stres, Anda mungkin
tidak sadar menggaruk lengan atau bahkan bagian dari wajah Anda. Ini tak lain karena
stres meningkatkan peradangan kulit.
5. Jerawat.
Ketika Anda mendapatkan satu jerawat besar atau wajah
tiba-tiba penuh jerawat, maka bisa jadi stres pemicunya. Jerawat keluar karena
kortisol dilepaskan ketika Anda sedang stres.
6. Peningkatan keringat.
Beberapa ilmuwan mengatakan, berkeringat adalah peran
evolusi dalam mengirimkan sinyal peringatan kepada orang-orang di sekitar Anda.
Keringat yang disebabkan stres berasal dari kelenjar apokrin dan dipicu oleh
adrenalin, yang menyebabkan Anda bereaksi dengan cepat ketika menghadapi
situasi yang mengancam.
Stress Dan Penyakit
Jantung
Stres seringkali dikaitkan dengan berbagai jenis penyakit
ataupun gangguan kesehatan, salah satunya penyakit jantung. Sebuah studi 2014
menemukan stres kronis bisa memicu kelebihan produksi sel darah putih yang
mengumpul di dinding arteri dan bisa membatasi aliran darah yang meningkatkan
risiko serangan jantung dan stroke.
Menurut para ilmuwan, amigdala menjadi faktor yang bisa
menjelaskan hubungan antara stres dan penyakit jantung.
Amigdala adalah
kelompok neuron berbentuk almond yang berada di dalam otak dan berguna untuk
mengatur emosi, ketakutan, kecemasan, kesenangan dan stres.
Orang dengan amigdala yang sangat aktif, yakni suatu daerah
otak yang terlibat dalam pengolahan stres, ternyata juga memiliki risiko lebih
tinggi dari penyakit jantung dan stroke.
Sebuah amigdala yang bekerja keras juga terkait dengan
peningkatan aktivitas sumsum tulang belakang dan radang arteri, yang bisa
menjelaskan tingginya penyakit jantung dan stroke risiko.
Data menunjukkan bahwa stres amigdala bisa mengirimkan
sinyal ke sumsum tulang belakang untuk memproduksi sel-sel darah putih ekstra,
yang pada gilirannya menyebabkan arteri menyempit dan menjadi meradang. Hal ini bisa mengakibatkan masalah kardiovaskular.
Dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis The
Lancet, peneliti melakukan PET dan CT scan otak, sumsum tulang belakang, limpa
serta peradangan arteri dari 293 pasien.
Kelompok ini disurvei selama rata-rata 3,7 tahun dan
menemukan ada 22 pasien yang menderita kejadian kardiovaskular, termasuk
serangan jantung, gagal jantung, stroke dan penyempitan arteri.
Hasilnya, mereka dengan aktivitas amigdala yang lebih tinggi
memiliki risiko lebih besar terkena penyakit kardiovaskular. Mereka yang
melaporkan tingkat tertinggi stres memiliki aktivitas amigdala bersama dengan
tanda-tanda peradangan dalam darah dan dinding arteri.
Karena itu mengurangi tingkat stress bisa menghasilkan
manfaat besar dalam pencegahan terjadinya serangan jantung.
CARA-CARA MENGATASI STRESS
Stres memang tidak bisa kita hindari. Namun, ada beberapa
cara yang bisa dilakukan untuk menyingkirkan pikiran dari beban stres, yang
memungkinkan agar tetap fokus dan terhindari dari berbagai psikosomatis atau
penyakit yang disebabkan gangguan emosi.
1. Bicara dengan teman.
Membahas masalah Anda, hambatan dan solusi potensial dengan
teman adalah cara yang baik untuk mengurangi stres. Anda akan belajar bahwa
masalah tidak seburuk yang Anda bayangkan.
2. Baca buku.
Luangkan waktu membaca tentang topik apa pun yang Anda
inginkan. Anda bisa memperoleh wawasan, saran dan ketenangan pikiran dengan
membaca.
3. Tuliskan pikiran Anda dalam sebuah jurnal.
Menulis seperti sebuah latihan pribadi yang kuat, yang bisa
membantu Anda lebih memahami setiap dilema atau situasi Anda sendiri. Letakan jurnal di meja dan simpan dalam tas saat Anda
meninggalkan kantor.
4. Berolahraga.
Berolahraga adalah cara yang wajib dilakukan untuk 'membersihkan' tubuh
Anda dari stres.
5. Bermeditasi.
Luang waktu sekitar 10-15 menit untuk bermeditasi, karena meditasi
memiliki manfaat yang luar biasa, seperti menghilangkan stres dan memungkinkan
Anda berpikir jernih.
ATASI STRESS DENGAN KONSUMSI MAKANAN TERTENTU
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan
stres adalah melalui pola asupan makanan yang tepat. Ada beberapa jenis makanan
yang bisa membuat suasana hati atau mood
menjadi lebih baik.
Berikut beberapa jenis
makanan yang bisa menghilangkan atau setidaknya mengurangi stress :
1. Salmon
Penelitian menunjukkan bahwa gizi yang terkandung dalam ikan
berminyak dan kacang-kacangan tertentu bisa membantu Anda merasa lebih tenang.
Asam lemak omega-3 telah terbukti mengurangi peradangan di otak dan berpotensi
mengurangi kecemasan.
2. Blueberry.
Blueberry mengandung anthocyanin dan antioksidan yang
dikandungnya bisa membantu menghasilkan dopamine yang juga membantu mengontrol
suasana hati Anda. Dopamin berperan penting dalam kesejahteraan emosional.
3. Yogurt.
Konsumsi yogurt, sebaliknya hindari acar karena makanan ini
mengandung garam yang tinggi dan hubungan antara natrium dan tekanan darah
tinggi bisa meningkatkan stres daripada menguranginya.
4. Teh chamomile.
Sebuah studi 2009 oleh para peneliti di University of
Pennsylvania menemukan bahwa ekstrak chamomile telah terbukti secara signifikan
mengurangi perasaan cemas.
Penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa teh chamomile
membantu orang dengan gangguan tidur agar mendapatkan istirahat yang lebih
baik.
5. Bayam atau sayuran lainnya.
Sayuran hijau yang tinggi folat bisa mengatasi stres Anda,
sebaliknya tingkat rendah folat dan vitamin B12 mungkin ada hubungannya dengan
depresi dan kecemasan.
6. Kombinasi dari protein, serat dan lemak yang baik
Menstabilkan kadar gula darah membantu pengaturan mood Anda.
Karena itu, konsumsilah makanan yang mengandung protein, serat dan lemak yang
baik seperti kombinasi dari avocado dan kalkun.
Dengan memahami gejala stress serta cara-cara yang bisa
dilakukan untuk mencegah stress, diharapkan kita bisa mengelola tingkat stress
dalam taraf yang wajar agar hidup kita tetap produktif dan tidak berkembang
menjadi masalah emosional yang lebih parah atau gangguan kesehatan yang serius.
Posting Komentar untuk "Apa Itu Stress Dan Bagaimana Cara Mengatasinya"