Batuk sudah menjadi penyakit yang biasa dialami setiap orang. Siapapun pasti pernah mengalami batuk. Batuk sebetulnya bukanlah penyakit melainkan reflek alami dari sistem perlindungan tubuh pada saat saluran udara di belakang kerongkongan teriritasi, terkena virus, bakteri, reaksi alergi maupun zat asing seperti debu dan lendir.
Iritasi ini selanjutnya memicu paru-paru untuk mengeluarkan udara dengan tekanan yang tinggi yang kita sebut batuk. Jadi batuk merupakan refleks tubuh untuk membantu membersihkan paru-paru dan saluran udara.Virus dan bakteri dianggap sebagai faktor yang paling banyak menyebabkan batuk. Jika kedua hal ini membuat iritasi di jalur napas, batuk pasti akan muncul.
Pada saat batuk, orang akan berusaha mencari obatnya. Salah satu cara efektif untuk menyembuhkan batuk beserta gejalanya adalah dengan minum obat batuk. Baik obat batuk yang berbahan kimia maupun herbal banyak digunakan untuk meredakan batuk.
Minum obat batuk harus disesuaikan jenis batuknya. (via http://greenformedical.com) |
Iritasi ini selanjutnya memicu paru-paru untuk mengeluarkan udara dengan tekanan yang tinggi yang kita sebut batuk. Jadi batuk merupakan refleks tubuh untuk membantu membersihkan paru-paru dan saluran udara.Virus dan bakteri dianggap sebagai faktor yang paling banyak menyebabkan batuk. Jika kedua hal ini membuat iritasi di jalur napas, batuk pasti akan muncul.
Meskipun batuk adalah bentuk reflek proteksi dari tubuh
namun jika berlangusng lebih dari 2 minggu harus diwaspadai. Bisa jadi itu
indikasi gejala penyakit serius seperti kanker paru-paru.
Selain itu, ada bakteri Streptococcus dalam tenggorok yang bisa
menyebabkan penyakit ginjal dan lambung jika iritasi di jalur nafas terjadi
terlalu lama. Itulah sebabnya bila batuk tak kunjung sembuh disarankan untuk
pergi ke dokter.
Pada saat batuk, orang akan berusaha mencari obatnya. Salah satu cara efektif untuk menyembuhkan batuk beserta gejalanya adalah dengan minum obat batuk. Baik obat batuk yang berbahan kimia maupun herbal banyak digunakan untuk meredakan batuk.
Berikut informasi mengenal jenis-jenis batuk dan cara pengobtannya yang berasal dari berbagai sumber.
Untuk mengatasi batuk, minumlah jenis obat batuk yang sesuai dengan penyebab batuk itu sendiri.
Selain itu minumlah obat sesuai dengan dosis yang dianjurkan, terutama untuk anak-anak. Dosis yang berlebih dapat menyebabkan keracunan.
Untuk batuk pilek yang disebabkan oleh alergi jangan diatasi dengan obat jenis kombinasi, namun harus dengan obat khusus alergi (antihistamin).
JENIS-JENIS BATUK
Ketika membeli obat batuk, sesuaikan dengan jenis batuknya agar pengobatannya lebih maksimal. Mengenali jenis batuk yang Anda alami dapat diketahui dari perbedaan suara yang ditimbulkan. Dikutip dari Kompas.com berikut beberapa jenis batuk yang perlu Anda ketahui.
* Batuk rejan
Jika batuk yang Anda alami kerap diakhiri dengan suara seperti ingin muntah ketika kita mengambil nafas, ini adalah batuk rejan. Batuk seperti ini disebabkan oleh bakteri pertussis, yang dapat menular melalui percikan cairan dari hidung atau mulut orang yang terinfeksi, yang dapat keluar karena bersin, batuk, atau tertawa.
* Batuk sesak (croup)
Batuk ini ditandai dengan suara nafas yang keras, seperti ada lendir di dalam dada. Biasanya disebabkan oleh virus. Suara yang timbul akibat dari pembengkakan di sekitar pita suara (pangkal tenggorokan) dan batang tenggorokan.
* Batuk kering
Batuk dengan suara nyaring dan membuat perut ikut sakit, biasanya makin parah saat malam hari. Bisa disebabkan karena masuk angin, bronchiolitis, atau asma.
* Batuk produktif/batuk basah
Batuk yang sering diiringi dengan riak atau lendir, yang biasanya disebabkan oleh infeksi atau asma.
* Batuk bronchiolitis
Batuk yang diikuti suara nyaring seperti bersiul saat bernafas. Batuk seperti ini biasanya disebabkan infeksi virus atau asma yang terjadi pada saluran udara kecil pada paru-paru yang disebut bronchioles.
Untuk mengatasi batuk, minumlah jenis obat batuk yang sesuai dengan penyebab batuk itu sendiri.
Untuk batuk yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan
kuman, Anda bisa menggunakan antibiotik resep dari dokter. Jika batuk dan
gejala lainnya disebabkan oleh virus, dokter dapat meresepkan obat antiviral,
tergantung dari kondisi yang mendasarinya.
Pemilihan obat pun juga akan tergantung dari gejala batuk yang
Anda alami. Obat batuk ekspektoran dan mukolitik (bromhexine) digunakan untuk
mengatasi batuk berdahak, sementara obat batuk antitusif digunakan untuk
mengobati batuk kering.
MEMILIH OBAT BATUK YANG TEPAT
Untuk mengatasi batuk, minumlah jenis obat batuk yang sesuai dengan penyebab batuk itu sendiri. Batuk-pilek bisa disebabkan alergi atau virus. Jika penyebabnya alergi, tindakan yang paling tepat adalah menghindari faktor pemicu alergi.
Sedangkan jika disebabkan oleh virus jenis self-limiting disease, dapat sembuh sendiri asal daya tahan tubuh kita kuat. Oleh karena itu, yang paling baik adalah menjaga daya tahan tubuh agar tetap kuat. Dengan cara memiliki pola makan yang baik, dan rajin olahraga.
Sedangkan jika disebabkan oleh virus jenis self-limiting disease, dapat sembuh sendiri asal daya tahan tubuh kita kuat. Oleh karena itu, yang paling baik adalah menjaga daya tahan tubuh agar tetap kuat. Dengan cara memiliki pola makan yang baik, dan rajin olahraga.
Untuk batuk yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan kuman, Anda bisa menggunakan antibiotik resep dari dokter.
Pemilihan obat pun juga akan tergantung dari gejala batuk yang Anda alami. Di pasaran banyak dijual bebas berbagai jenis obat batuk. Sebelum membeli obat batuk, pastikan Anda tahu peruntukannya. Yang pasti, bedakan dulu batuknya, tergolong batuk produktif yang menghasilkan lendir (mukus) atau batuk kering. Dengan begitu, Anda bisa memilih obat batuk dengan tepat.
1. Ekspektoran
Obat batuk ekspektoran cocok untuk mengatasi batuk berdahak, karena membantu mengencerkan lendir, sehingga lebih mudah mengeluarkannya. Obat batuk ekspektoran hanya digunakan bagi penderita batuk produktif dan kesulitan mengeluarkan lendir tersebut. Hanya saja, jangan bergantung sepenuhnya pada obat batuk ini. Anda juga harus minum banyak air guna mengencerkan dahak.
2. Mukolitik
Obat batuk mukolitik (bromhexine) bisa diterapkan untuk batuk berdahak. Obat batuk ini berfungsi mengubah struktur lendir atau mukus. Dengan begitu, viskositas (kekentalan) akan berkurang dan mudah dikeluarkan oleh silia melalui kerja ekspektoran.
3. Antitusif/Supresan
Obat batuk antitusif lebih tepat digunakan untuk batuk kering karena membantu mengontrol atau menekan refleks batuk di tenggorokan dan paru. Caranya, dengan meningkatkan ambang rangsang batuk di pusat batuk pada otak.
Obat batuk antitusif/supresan hendaknya digunakan dengan bijak. Jangan menggunakan untuk batuk produktif. Bagaimanapun, batuk berguna karena membantu mengeluarkan lendir dari paru dan mencegah infeksi bakteri.
Pada obat batuk supresan biasanya digunakan dekstrometorfan untuk mengobati batuk nonproduktif karena dekstrometorfan bekerja pada pusat batuk.
4. Dekongestan
Obat batuk dengan tambahan dekongestan biasanya berfungsi melegakan saluran napas dan membersihkan saluran hidung dari lendir.
5. Anthitasmin
Berfungsi meringankan gejala gatal atau alergi dan hidung berair. Obat batuk atau flu dengan antihistamin juga mengurangi produksi lendir atau mukus.
Ada anjuran yang perlu diperhatikan ketika mengonsumsi obat batuk. Yang pertama, bacalah kemasan obat dengan teliti. Tiap kemasan mencantumkan kandungan obat, dosis, dan efek samping.
Selain itu minumlah obat sesuai dengan dosis yang dianjurkan, terutama untuk anak-anak. Dosis yang berlebih dapat menyebabkan keracunan.
Untuk batuk pilek yang disebabkan oleh alergi jangan diatasi dengan obat jenis kombinasi, namun harus dengan obat khusus alergi (antihistamin).
RESEP HERBAL UNTUK OBAT BATUK
Selain obat kimia, batuk juga bisa diatasi dengan bahan alami herbal. Meskipun ada juga yang meragukan obat batuk herbal dapat menyembuhkan batuk. Obat herbal dalam bentuk apapun dianggap hanya sebagai asupan penunjang untuk menjaga kesehatan, pemulihan penyakit, meringankan gejala, atau menurunkan risiko dari penyakit — bukan untuk menyembuhkan.
Pasalnya, akar penyebab gejala harus lebih dulu dibasmi agar semua keluhan bisa benar-benar sembuh. Namun faktanya banyak orang yang mempercayai efektivitas herbal untuk menyembuhkan batuk..
Berikut beberapa bahan alami yang banyak dipakai untuk menyembuhkan atau meredakan gejala batuk.
Disamping mengkonsumsi bahan herbal tersebut, penderita batuk disarankan banyak minum air hangat karena bisa menghangatkan tenggorokan dan menekan batuk. Sebaliknya, tidak disarankan minum-minuman bersuhu dingin karena hanya akan memperparah gejala batuknya.
Pasalnya, akar penyebab gejala harus lebih dulu dibasmi agar semua keluhan bisa benar-benar sembuh. Namun faktanya banyak orang yang mempercayai efektivitas herbal untuk menyembuhkan batuk..
Jeruk Nipis
Air perasan jeruk nipis ditambah kecap merupakan resep
herbal yang banyak digunakan orang untuk mengatasi batuk.
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) mengandung minyak astiri
dan zat-zat yang mampu mengendalikan otot-otot di pernapasan sehingga batuk
menjadi reda.
Menurut ahli herbal, Prof dr Sumali Wiryowidagdo, jeruk nipis banyak dipakai sebagai komponen
obat herbal karena pada zaman dahulu tanaman jeruk nipis banyak ditemukan di
halaman rumah.
Penambahan kecap pada air jeruk nipis ternyata dimaksudkan
untuk mengurangi keasaman air jeruk. Pada dasarnya kecap tidak berkhasiat untuk
mengobati batuk, sifatnya hanya sebagai sediaan saja agar air jeruk nipis bisa
dikonsumsi.
Selain kecap, sediaan lain yang bisa dipakai bersama dengan
jeruk nipis, adalah air gula, madu, atau kapur sirih. Penambahan ini bisa
dipakai agar rasanya tidak terlalu asam dan penggunaannya juga tidak akan
mengurangi khasiat jeruk nipis. Demikian menurut dosen dari Pusat Studi Obat
Bahan Alam Departemen Farmasi Universitas Indonesia ini.
Jahe
Meminum rebusan air jahe saat sedang batuk bisa menghangatkan
tubuh. Karena biasanya batuk menyerang lebih parah di malam hari, maka waktu
terbaik untuk meminum air jahe adalah malam hari. Hal itu dikarenakan beberapa
orang memiliki alergi dingin.
Kunir
Sama seperti jahe, kunir atau kunyit juga bisa menghangatkan
tubuh. Mengonsumsi bahan herbal yang menghangatkan bisa meredakan batuk. Ditambah
lagi, kunir juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh.
Kencur
Para penyanyi sering mengonsumsi kencur sebelum tampil. Hal
itu dikarenakan kencur membantu menjaga kondisi pita suara yang ada di tenggorok.
Kencur banyak dikonsumsi karena melegakan tenggorok.
Akar kayu legi
Mengonsumsi akar kayu legi bisa mengobati batuk berdahak
karena bahan herbal ini berguna untuk menghilangkan lendir.
Timi
Sama seperti akar kayu legi, bahan herbal ini banyak
dikonsumsi karena mengurangi dan menghilangkan lendir yang menghalangi jalan
napas.
Madu
Batuk terjadi karena adanya bakteri atau virus yang
mengiritasi jalan napas. Namun virus dan bakteri itu tidak langsung
mengiritasi. Tapi biasanya menunggu saat daya tahan tubuh lemah. Dengan rajin
meminum madu, bisa menjaga stamina dan mempertahankan daya tahan tubuh,
sehingga batuk bisa cepat reda.
Cengkeh
Saat batuk cobalah makan ramuan cengkeh yang terbukti dapat
menyembuhkan dalam waktu sebentar. Anda bisa membuat sendiri minuman air ramuan cengkeh di
rumah. Tambahkan perasan lemon agar dapat vitamin C yang mampu meningkatkan
kekebalan tubuh.
Disamping mengkonsumsi bahan herbal tersebut, penderita batuk disarankan banyak minum air hangat karena bisa menghangatkan tenggorokan dan menekan batuk. Sebaliknya, tidak disarankan minum-minuman bersuhu dingin karena hanya akan memperparah gejala batuknya.
Itulah info tentang jenis-jenis batuk dan cara pengobatannya, baik dengan aneka obat batuk maupun menggunakan resep herbal.
Posting Komentar untuk "Mengenal Jenis-Jenis Batuk Dan Cara Pengobatannya"