Aki kering kian ngetrend saja. Buktinya, banyak
bikers yang motornya masih menganut aki basah, tergoda ke lain hati, eh, aki
lain. Ya, aki kering itu.
Sangat mungkin di masa mendatang, aki kering akan menjadi
standar motor baru. Terbukti, beberapa motor keluaran tahun terakhir ini telah
menerapkan aki kering.
Jadi, apa kelebihan aki kering?
Pastinya, aki kering lebih praktis. Tidak perlu diisi air
zuur, dan tidak usah repot cek kondisi air aki seperti pada aki basah. Sekali
pasang tinggal pakai sampai usia pakainya habis. Karena itu aki kering disebut
aki bebas perawatan (maintenance free).
Kelebihan aki kering lainnya. Letaknya di motor tidak harus
tegak lurus dengan posisi “kepala” menghadap atas seperti aki basah. Bisa
diletakkan miring, rebah, bahkan terbalik. No problem. Itu sebabnya para
pemodifikator menyukai aki kering, karena bisa diposisikkan secara suka-suka.
Lalu, apa kekurangannya?
Yang pasti, harganya lebih mahal dari aki basah. Bagi
kebanyakan bikers, harga aki kering mungkin bisa bikin kanker, kantong kering,
bro. Sebagai gambaran, aki basah untuk SupraX dari Yuasa YB5LB harga resminya
per 1Februari 2008 130ribu, sedangkan aki kering untuk tipe motor sama, yaitu
Yuasa YTX5L-BS harga resminya 250ribu. Kenapa disebut harga resmi? Karena harga
riil di pasaran tidak sebesar itu. Lebih murah sekitar 10-15% dari harga
resmi.
Pertanyaannya, apakah harga yang lebih tinggi dari aki
kering juga mencerminkan kualitasnya lebih unggul dari aki basah? Belum jelas.
Soalnya banyak yang bilang, aki kering justru tidak sekuat aki basah. Umur pakainya
lebih pendek. Apa betul begitu?
Belum ada penjelasan yang meyakinkan soal ini. Logikanya,
jika daya tahan aki kering tidak lebih baik atau minimal sama dengan aki basah,
bagaimana mungkin :
- produsen aki berani memberi bandrol aki kering lebih
mahal?
- produsen motor mempercayai aki kering untuk motor
terbaru yang segmennya menengah ke atas?
Padahal, dengan sistem pengisian aki kering yang lebih kecil
dibanding aki basah, seharusnya membuat aki kering lebih tahan lama karena sel
akinya tidak cepat rusak dan tidak cepat panas dibandingkan aki basah.
Penjelasan yang lebih masuk akal, tanpa melihat jenisnya –
aki basah atau aki kering – secara umum kualitas aki ditentukan
merknya. Ada aki merk atas/premium, ada yang kelas 2 dan kelas entah
berapa, pokoknya disebut aki. Merk menentukan harga. Aki kering maupun basah,
kalau bukan merk premium, pasti kualitasnya tidak sebaik yang
premium. Contoh aki premium, ya Yuasa dan GS. Aki motor baru pasti berasal dari
satu dari dua merk tadi. Contoh aki kelas 2, buaanyak. Tidak etis disebut.
Makanya, kalau mau awet, ya belilah aki yang berkualitas.
Jangan asal murah.
- Jangan sembarangan ganti aki basah dengan aki kering. Perhatikan spesifikasinya: kuat arus dan tegangan aki kering harus sama dengan aslinya. Voltasenya harus sama. Jika ampere aki aslinya 5ampere, harus diganti dengan dengan aki kering 5ampere.
- Cek regulator alias kiprok. Pastikan kiprok masih berfungsi. Jika kiprok rusak, harus diganti. Kiprok yang rusak dapat menyebabkan aki rusak karena arus listrik dari sepul tidak mampu dibendung kiprok, mengakibatkan aki kelewat panas dan selanjutnya jebol.
- Perhatikan umur aki! Aki kering sebaiknya dipakai maksimal 3-4 bulan sejak masa produksi. Secara teori, aki kering yang diam/tidak segera dipakai, kehilangan muatan listrik sekitar 1% setiap hari. Padahal, aki kering yang dijual di toko-toko, terutama yang produk impor, banyak yang termasuk kadaluarsa kalau mengikuti ketentuan di atas. Karena umumnya telah diproduksi beberapa tahun sebelumnya.
- Yang baik, jangan latah mengganti aki basah dengan aki kering, dan sebaliknya. Karena beda sistem pengisian. Disarankan, penggantian itu juga disertai penggantian regulator yang sesuai. Atau yang aman, ganti motor anda yang masih aki basah dengan motor baru yang sudah menganut aki kering. Pasti banyak yang teriak, “jangan gila dong!”
Posting Komentar untuk "Tips Dan Perawatan Aki Kering"