Bagi siswa yang tinggal dan bersekolah di pelosok Tanah Air, ada kesempatan yang sama untuk meneruskan studi hingga jenjang perguruan tinggi. Bahkan gratis!
Program ini diselenggarakan oleh Ditjen Dikti dan tersedia kuota 900 calon penerima beasiswa tersebut. Dari jumlah itu, 500 tempat akan diberikan pelajar di daerah 3T dan 400 lainnya jatah bagi siswa-siswi Provinsi Papua dan Papua Barat.
Untuk mengikuti program beasiswa caranya dengan mengikuti program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik). Ketika diluncurkan pada 2012, program ini dikhususkan bagi siswa Papua dan Papua Barat. Kini, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi memperluas cakupan wilayah program ADik hingga daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) seperti Nusa Tenggara, Maluku Utara, dan Aceh.
Pendaftaran program ADik akan dimulai 28 Maret. Sedangkan penetapan kelulusan peserta dilakukan PTN/politeknik pelaksana pada 1 Juni 2015.
Bagaimana proses seleksinya? Ditjen Dikti akan menggelar seleksi secara bertahap mencakup seleksi khusus ADik di provinsi terkait. Selain itu, akan ada juga SNMPTN-SBMPTN jalur afirmasi.
Program ini tidak menurunkan standar penerimaan mahasiswa di PTN. Sebab siswa yang lulus seleksi program ADik akan menjalani masa matrikulasi setidaknya satu tahun sebelum kuliah. Penerima beasiswa diberi kesempatan mengenal lingkungan kampus selama satu tahun untuk beradaptasi sehingga mengurangi risiko drop-out.
Matrikulasi ini dilakukan karena dalam perjalanan program ADik yang sudah berjalan 4 tahun, beberapa kampus mengaku kesulitan dalam menerima dan membina mahasiswa afirmasi.
Dalam pertemuan pimpinan perguruan tinggi pelaksana program ADik belum lama ini, terungkap umumnya kampus pelaksana program tersebut mengalami kesulitan dalam membina kultur akademis. Belum lagi adanya perlakuan khusus kepada peserta yang sering kali berbenturan dengan aturan pembelajaran di kampus.
Untuk informasi lebih detil tentang program ini silakan mengunjungi laman Ditjen Dikti DI SINI.
Posting Komentar untuk "Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi Dari Ditjen Dikti"