Anda pemilik mobil matik? Mobil bertransmisi otomatis banyak diminati di kota-kota besar, antara lain karena dinilai lebih praktis dan tidak membuat kaki cepat pegal saat mengalami kemacetan panjang.
Secara tehnis mengoperasikan mobil matik lebih mudah tapi masih banyak perlakuan yang salah dalam mengendarainya. Satu kesalahan yang paling disepelekan adalah membiarkan transmisi pada posisi D (drive) saat mobil berhenti lama saat berhenti di pinggir jalan atau menunggu lampu merah, tanpa menyadari kondisi ini sangat berbahaya bila sering dilakukan.
Pada saat berhenti lama, orang lebih suka membiarkan posisi tuas pada posisi D dan menahan pakai rem agar mobil tidak bergerak. Ini adalah cara yang salah dan kebiasaan ini dapat menimbulkan beberapa kerugian.
Pada saat mobil matik berhenti namun tuas dibiarkan pada posisi D, maka mesin dan transmisi tetap berjalan meski sudah tertahan rem. Karena terhubung, transmisi pun akan terus bekerja pada torque converter, padahal saat mobil diam tidak banyak asupan udara segar yang membuat kondisi oli transmisi harus bekerja ekstra di suhu yang panas. Hal ini membuat kualitas pelumas juga cepat berkurang.
Selain itu, juga membuat konsumsi bahan bakar lebih boros lantaran antara mesin dan transmisi masih terhubung membuat suplai bahan bahan tetap berjalan.
Lebih lanjut hal ini juga berpengaruh pada usia pakai kampas rem yang cepat habis karena harus menahan laju kendaraan.
Cara yang benar memperlakukan mobil matik adalah biasakan memindahkan tuas transmisi ke posisi N saat mobil berhenti lama, baik saat lampu merah atau ketika menunggu dikemacetan. Jangan biarkan tuas terus berada di posisi D terlalu lama ketika berhenti.
Secara tehnis mengoperasikan mobil matik lebih mudah tapi masih banyak perlakuan yang salah dalam mengendarainya. Satu kesalahan yang paling disepelekan adalah membiarkan transmisi pada posisi D (drive) saat mobil berhenti lama saat berhenti di pinggir jalan atau menunggu lampu merah, tanpa menyadari kondisi ini sangat berbahaya bila sering dilakukan.
Pada saat berhenti lama, orang lebih suka membiarkan posisi tuas pada posisi D dan menahan pakai rem agar mobil tidak bergerak. Ini adalah cara yang salah dan kebiasaan ini dapat menimbulkan beberapa kerugian.
Pada saat mobil matik berhenti namun tuas dibiarkan pada posisi D, maka mesin dan transmisi tetap berjalan meski sudah tertahan rem. Karena terhubung, transmisi pun akan terus bekerja pada torque converter, padahal saat mobil diam tidak banyak asupan udara segar yang membuat kondisi oli transmisi harus bekerja ekstra di suhu yang panas. Hal ini membuat kualitas pelumas juga cepat berkurang.
Selain itu, juga membuat konsumsi bahan bakar lebih boros lantaran antara mesin dan transmisi masih terhubung membuat suplai bahan bahan tetap berjalan.
Lebih lanjut hal ini juga berpengaruh pada usia pakai kampas rem yang cepat habis karena harus menahan laju kendaraan.
Cara yang benar memperlakukan mobil matik adalah biasakan memindahkan tuas transmisi ke posisi N saat mobil berhenti lama, baik saat lampu merah atau ketika menunggu dikemacetan. Jangan biarkan tuas terus berada di posisi D terlalu lama ketika berhenti.
Posting Komentar untuk "Posisi Transmisi Yang Benar Mobil Matik Saat Berhenti Lama"