Menikmati Surga Bawah Laut Bangsring Banyuwangi - Kabupaten Banyuwangi yang terletak paling timur di Pulau Jawa memiliki garis pantai yang panjang, tak heran daerah ini dikenal memiliki banyak pantai yang indah. Salah satunya adalah Pantai Bangsring yang memiliki keindahan bawah laut dengan pemandangan terumbu karang yang konon tak kalah dengan Raja Ampat.
Hal ini karena Pantai Bangsring yang dikenal dengan nama Bunder, singkatan dari Bangsring Underwater, ini memiliki terumbu karang yang masih asli maupun yang baru ditanam dalam wilayah seluas 15 hektar di Selat Bali ini. Selain menyaksikan terumbu karang, wisatawan akan melihat banyak ikan hias yang cantik yang mengelilingi coral, baik soft coral maupun hard coral, yang hidup di perairan tersebut. Kerennya lagi, untuk menikmati keindahan bawah laut Bangsring, wisatawan tidak perlu jauh-jauh mencapainya di tengah laut. Hanya dalam jarak puluhan meter dari pantai, eksotisme surga bawah laut Bangsring sudah terpampang nyata.
Kawasan Bangsring underwater yang berada di Dusun Krajan, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi ini sangat terjaga keasriannya. Tidak heran karena tempat ini merupakan area konservasi terumbu karang yang digagas oleh kelompok nelayan tradisional setempat yang menamakan diri Bangsring Samudra Bakti.
Snorkeling di Pantai Bangsring-Banyuwangi (sumber : Twitter.com) |
Kawasan Bangsring underwater yang berada di Dusun Krajan, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi ini sangat terjaga keasriannya. Tidak heran karena tempat ini merupakan area konservasi terumbu karang yang digagas oleh kelompok nelayan tradisional setempat yang menamakan diri Bangsring Samudra Bakti.
Semula mereka adalah nelayan ikan hias yang menangkap ikan dengan potas dan bom yang telah dilakukan secara turun temurun secara puluhan tahun, maka tak heran kondisi perairan setempat rusak parah, termasuk terumbu karang yang berada di sekitar Pantai Bangsring. Sampai kemudian timbul kesadaran dari mereka tentang pentingnya kelestarian ekosistem.
Adalah Ikhwan Arief, seorang nelayan setempat yang berinisiatif mengajak para nelayan untuk menangkap ikan dengan cara ramah lingkungan serta memperbaiki terumbu karang yang rusak dengan membuat apartemen ikan serta tranplantasi terumbu karang.
Sejak tahun 2008 kelompok ini gigih dalam usaha konservasi terumbu karang berbuah hasil, hingga akhirnya pada tahun 2014 mereka mendapat bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan berupa rumah apung, perahu mesin dan baju pelampung. Kelompok ini juga membuat marine education untuk pelajar, mahasiswa atau wisatawan. Mereka diberikan penjelasan tentang fungsi terumbu karang, diajak terlibat langsung menjaga kelestarian laut dengan cara bersih-bersih pantai, menanam cemara laut, ataupun transplantasi terumbu karang.
Dengan tumbuhnya terumbu karang di perairan Bangsring, pengunjung pun mulai berdatangan dan Bangsring pun mulai dikenal sebagai salah satu tempat wisata favorit di Banyuwangi berkat tersebarnya informasi keberadaan tempat ini di jejaring sosial. Kini, setiap liburan tempat ini selalu dipenuhi pengunjung yang berasal dari berbagai daerah. Untuk memandu wisatawan, pengelola Bunder memberdayakan 70 orang nelayan yang dulu mencari ikan dengan potas dan bom, menjadi pemandu wisata setempat.
RUMAH APUNG BANGSRING
Di sekeliling keramba, wisatawan dapat menyaksikan keindahan eksotis bawah laut Bangsring yang dipenuhi terumbu karang, koloni coral dan aneka ikan hias mulai dari kedalaman 1 meter. Kondisi arus dan ombak di pantai Bangsring sangat bersahabat untuk melakukan snorkeling atau penyelaman.
Sejak tahun 2008 kelompok ini gigih dalam usaha konservasi terumbu karang berbuah hasil, hingga akhirnya pada tahun 2014 mereka mendapat bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan berupa rumah apung, perahu mesin dan baju pelampung. Kelompok ini juga membuat marine education untuk pelajar, mahasiswa atau wisatawan. Mereka diberikan penjelasan tentang fungsi terumbu karang, diajak terlibat langsung menjaga kelestarian laut dengan cara bersih-bersih pantai, menanam cemara laut, ataupun transplantasi terumbu karang.
Keindahan bawah laut Bangsring (sumber : Google.com) |
Wisata Bunder menawarkan wisata bahari seperti rumah apung,snorkeling, diving, renang bersama anak ikan hiu serta memberi makan ikan laut liar yang ada di Selat Bali. Untuk menyusuri pantai Bangsring, wisatawan dapat menggunakan perahu nelayan, banana boat, kano dan balon air.
Untuk memasuki wisata Bunder, wisatawan tidak ditarik tiket masuk, melainkan hanya dikenakan ongkos parkir sebesar Rp 5 ribu untuk mobil dan Rp 3 ribu untuk motor. Sedangkan jika wisatawan menyewa alat snorkeling dikenakan biaya Rp 35 ribu yang terdiri dari rompi pelampung, kacamata google dan snorkle, sedangkan kalau sewa kamera underwater Rp 150 ribu. Oya kebersihan alat snorkle ini cukup terjaga, karena setelah digunakan pengunjung akan dibilas dengan air tawar oleh petugas.
Salah satu daya tarik Bangsring Underwater adalah keberadaan Rumah Apung yang merupakan bantuan dari pemerintah. Rumah apung ini didirikan diatas laut yang jaraknya hanya sekitar 100 meter dari bibir pantai. Untuk mencapai rumah apung bisa naik perahu dengan membayar Rp 10 ribu/orang PP.
Pantai Bangsring dan Rumah Apung (sumber : Antarajatim.com) |
Rumah apung Bangsring tersebut berukuran ukuran 27 x 7 meter dengan bentuk bangunan semacam gubuk atau tempat singgah. Saat ini Rumah Apung tersebut mempunyai fasilitas 8 kolam keramba, 17 Kano, 4 banana boat, beragam peralatan selam, dan dilengkapi toilet yang representatif berjumlah 35 buah.
Didalam kolam keramba yang berukuran 3x3 meter berisi berbagai macam ikan hias, lobster, kerapu dan ikan hiu yang digunakan untuk pembelajaran masyarakat untuk mencintai lingkungan laut. Rumah Apung Bangsring sendiri telah ditetapkan sebagai contoh pengelolaan rumah apung terbaik se-Indonesia oleh pemerintah pusat
Ikan cantik diperairan Bangsring (sumber : Youtube.com) |
Selain snorkeling, wisatawan juga bisa bermain dan memberi makan ribuan ikan yang terdapat di sekitar Rumah Apung. Lemparkan saja remahan roti ke laut, seketika puluhan bahkan ratusan ikan berbagai jenis akan datang berebut. Atau kalau ingin melakukan dengan cara yang berbeda, jepit saja umpan roti di sela-sela jari kaki lalu celupkan ke dalam laut, Anda akan merasakan sensasi geli dikerubuti ikan-ikan kecil.
BERENANG DENGAN HIU DI BANGSRING UNDERWATERSensasi memberi makan ikan di Rumah Apung Bangsring (sumber : Kompas.com) |
Apa jadinya jika anda harus berhadapan langsung dengan seekor ikan hiu? Bagaimana jika tidak hanya satu, tapi beberapa hiu sekaligus? Ngeri pasti, sekedar membayangkan saja. Tapi bayangan Anda langsung sirna setelah Anda mengalami sendiri berenang bersama hiu di Bangsring Underwater. Bukannya takut, Anda mungkin bahkan mengalami sensasi yang luar biasa.
Ikan-ikan hiu di Rumah Apung Bangsring tersebut dipelihara di kolam keramba. Cerita tentang asal-usulnya, hiu-hiu tersebut awalnya terjaring nelayan dalam kondisi terluka. Untuk menyelamatkan hiu tersebut, hiu tersebut dirawat di keramba rumah apung. Ada 5 anakan hiu yang berada di keramba. Hiu tersebut merupakan hiu sirip hitam dari famili Carcharhinidae yang sering dijumpai di perairan tropis dan nontropis di seluruh dunia. Ukuran tubuhnya bisa mencapai sekitar 1,5 meter. Setiap jenis hiu itu memiliki ujung hitam di ujung sirip punggung, perut, dan sirip lainnya. Hiu sirip hitam dikenal sering membuat lompatan melingkar di atas air ketika menyerang kumpulan ikan kecil yang menjadi mangsanya.
Namun hiu di rumah apung Bangsring sudah jinak dan wisatawan yang punya nyali bisa berenang dan bermain-main dengan hiu tersebut. Yang jelas jika Anda memiliki luka yang mengeluarkan darah, sebaiknya jangan berenang dengan hiu. Begitu juga untuk wanita yang sedang "dapet" dilarang keras nyemplung kedalam keramba.
Hiu di Bangsring (sumber : Anomharya.com) |
Namun hiu di rumah apung Bangsring sudah jinak dan wisatawan yang punya nyali bisa berenang dan bermain-main dengan hiu tersebut. Yang jelas jika Anda memiliki luka yang mengeluarkan darah, sebaiknya jangan berenang dengan hiu. Begitu juga untuk wanita yang sedang "dapet" dilarang keras nyemplung kedalam keramba.
RUTE MENUJU PANTAI BANGSRING
Pantai Bangsring jaraknya sekitar 22 km dari kota Banyuwangi ke arah Pelabuhan Ketapang. Tidak ada kendaraan umum yang langsung menuju ke pantai ini. Untuk menuju Pantai Bangsring, jika Anda dari Surabaya dapat naik kereta api Mutiara Timur, Probowangi atau Sritanjung turun di Stasiun Banyuwangi Baru.
Dari Stasiun Banyuwangi Baru ke Pantai Bangsring jaraknya masih sekitar 12 km lagi, Anda bisa
naik angkutan umum ke terminal Sri Tanjung, selanjutnya ganti naik bus jurusan ke Situbondo dan turun di daerah Bangsring. Dari jalan raya Banyuwangi-Situbondo ke Pantai Bangsring jaraknya masih sekitar 1,5 km ditempuh dengan jalan kaki. Jalan masuk menuju pantai tidak terlalu menyolok karena jalannya kecil.
Sebagai alternatif, dari Stasiun Banyuwangi Baru Anda bisa naik ojek langsung menuju ke Pantai Bangsring.
Sedangkan jika lewat pantura dengan kendaraan umum, maka pilihannya adalah naik bis umum dari Terminal Bungurasih jurusan Probolinggo. Sampai terminal Probolinggi ganti bis dengan rute ke Banyuwangi lewat Situbondo (rutenya Probolinggo-Kraksaan-Paiton-Besuki-Situbondo-Wongsorejo/Banyuwangi), menempuh jarak sekitar 278 km.
Infokan pada kondektur bis bahwa Anda minta diturunkan di jalan yang akan menuju Pantai Bangsring. Patokannya adalah banner atau papan nama yang bertuliskan Kelompok Nelayan Samudera Bakti. Jika ragu Anda dapat menanyakan pada warga setempat yang Anda temui untuk menunjukkan arah menuju Pantai Bangsring.
Infokan pada kondektur bis bahwa Anda minta diturunkan di jalan yang akan menuju Pantai Bangsring. Patokannya adalah banner atau papan nama yang bertuliskan Kelompok Nelayan Samudera Bakti. Jika ragu Anda dapat menanyakan pada warga setempat yang Anda temui untuk menunjukkan arah menuju Pantai Bangsring.
Posting Komentar untuk "Snorkeling Dan Berenang Dengan Anak Hiu Di Pantai Bangsring Banyuwangi"