Museum Abad Kejayaan Sabang hadir di Pulau Weh Kota Sabang. Museum yang terletak di Jalan O Surapati, Gampong Kuta Ateuh, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang, ini diresmikan operasionalnya oleh Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) Ir Fauzi Husen, pada 2 Desember 2015.
Museum Abad Kejayaan Sabang menempati salah satu bangunan peninggalan penjajahan Belanda di Kota Sabang. Didalamnya menyajikan informasi dan pengetahuan tentang sejarah kejayaan Sabang tempo dulu, sehingga apa yang ditampilkan merupakan kilas balik Abad Kejayaan Sabang.
Sebagai museum yang masih baru, pihak pengelola museum mengharapkan dukungan berbagai pihak termasuk kolektor untuk memberikan saran dan pendapat serta sumbanganya dalam bentuk, dokumentasi, benda antik atau lainnya yang berhubungan dengan historis masa kejayaan Sabang saat dikenal dengan nama Kolen Station (1881-1942).
Karena itu BPKS terus berusaha melengkapi koleksi Museum Sabang ini, antara lain berupa pembangunan theater, yang berdiri persis disebelah bangunan utama museum, yang diharapkan nantinya akan memutar film-film dokumenter tentang Sabang masa lalu.
Secara historis Pelabuhan Sabang pertama sekali dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1881 dengan kegiatan utamanya pengisian air dan batubara ke kapal yang disebut "Kolen Station".
Pelabuhan ini dikelola oleh Firma De Lange yang diberi kewenangan untuk membangun berbagai fasilitas pelabuhan pada tahun 1887. Operasional pelabuhan dilaksanakan oleh Maatschaapij Zeehaven en Kolen Station, yang kemudian dikenal dengan nama Sabang Maatsscappij tahun 1895.
Kemudian, pada era zaman Belanda, Pelabuhan Sabang telah berperan sangat penting sebagai pelabuhan alam untuk pelayaran internasional terutama dalam mendukung perdagangan komoditi hasil alam Aceh yang diekspor ke negara-negara Eropa.
Kejayaan VrijHaven Sabang ini berakhir pada saat Perang Dunia ke-2 dimana Jepang menguasai Asia Timur Raya tahun 1942 dan mengalami kehancuran fisik sehingga Sabang sebagai pelabuhan bebas ditutup.
Dengan berdirinya Museum Kejayaan Subang diharapkan generasi-generasi sekarang dapat mengingat kembali bagaimana kejayaan masa lalu dan bermanfaat tidak hanya sebagai destinasi wisata baru, tapi juga dapat dijadikan sarana edukasi dan motivasi bagi generasi berikutnya.
Gedung Museum Kejayaan Subang (sumber : Rri.co.id) |
Sebagai museum yang masih baru, pihak pengelola museum mengharapkan dukungan berbagai pihak termasuk kolektor untuk memberikan saran dan pendapat serta sumbanganya dalam bentuk, dokumentasi, benda antik atau lainnya yang berhubungan dengan historis masa kejayaan Sabang saat dikenal dengan nama Kolen Station (1881-1942).
Karena itu BPKS terus berusaha melengkapi koleksi Museum Sabang ini, antara lain berupa pembangunan theater, yang berdiri persis disebelah bangunan utama museum, yang diharapkan nantinya akan memutar film-film dokumenter tentang Sabang masa lalu.
Secara historis Pelabuhan Sabang pertama sekali dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1881 dengan kegiatan utamanya pengisian air dan batubara ke kapal yang disebut "Kolen Station".
Pelabuhan ini dikelola oleh Firma De Lange yang diberi kewenangan untuk membangun berbagai fasilitas pelabuhan pada tahun 1887. Operasional pelabuhan dilaksanakan oleh Maatschaapij Zeehaven en Kolen Station, yang kemudian dikenal dengan nama Sabang Maatsscappij tahun 1895.
Kemudian, pada era zaman Belanda, Pelabuhan Sabang telah berperan sangat penting sebagai pelabuhan alam untuk pelayaran internasional terutama dalam mendukung perdagangan komoditi hasil alam Aceh yang diekspor ke negara-negara Eropa.
Kejayaan VrijHaven Sabang ini berakhir pada saat Perang Dunia ke-2 dimana Jepang menguasai Asia Timur Raya tahun 1942 dan mengalami kehancuran fisik sehingga Sabang sebagai pelabuhan bebas ditutup.
Dengan berdirinya Museum Kejayaan Subang diharapkan generasi-generasi sekarang dapat mengingat kembali bagaimana kejayaan masa lalu dan bermanfaat tidak hanya sebagai destinasi wisata baru, tapi juga dapat dijadikan sarana edukasi dan motivasi bagi generasi berikutnya.
Posting Komentar untuk "Museum Abad Kejayaan Sabang Resmi Dioperasikan"