Museum Kereta Api Bondowoso - Tepat di hari ulang tahun Republik Indonesia yang ke-71, PT. Kereta Api Indonesia (KAI) meresmikan museum kereta api Bondowoso, Jawa Timur. Ini adalah museum kereta api pertama di Jawa Timur, dan ketiga di Indonesia setelah museum kereta api Ambarawa dan Sawah Lunto.
Selain menjadi destinasi pariwisata baru di Bondowoso, museum kereta api juga menjadi sarana pendidikan untuk mengenal sejarah, terutama sejarah perkeretapian di Indonesia.
Museum kereta api Bondowoso berada di Stasiun Bondowoso, Jawa Timur dan menampilkan berbagai koleksi peninggalan Stasiun Kereta Api Bondowoso. Stasiun Bondowoso sendiri saat ini merupakan jalur mati yang tak dilalui kereta api dan sudah tidak aktif.
Ruang museum memanfaatkan Stasiun Bondowoso yang berstatus bangunan cagar budaya. Ruang pamer Museum Kereta Api Stasiun Bondowoso terdiri dari ruang pamer pengantar, pamer utama, pamer gerbong maut, pamer komoditas dan ke depannya ada ruang PPKA.
Koleksi di Museum Bondowoso antara lain adalah peralatan kerja yang pernah digunakan kereta api dari masa ke masa misalnya ada tiket Edmonson, mesin cetak tanggal karcis, ebleg semboyan 40, lampu Hansen, stempel, mesin tik, telepon, topi PPKA, peluit, foto, reglement.
Tak ketinggalan beberapa miniatur lokomotif, berbagai foto pejuang, dan pernak pernik peninggalan masa perjuangan pahlawan RI di Bondowoso menghiasi ruang museum.
Selain melihat koleksi museum, pengunjung juga bisa melihat film suasana kereta api tempo dulu di Museum Kereta Api Stasiun Bondowoso.
Selain menjadi destinasi pariwisata baru di Bondowoso, museum kereta api juga menjadi sarana pendidikan untuk mengenal sejarah, terutama sejarah perkeretapian di Indonesia.
Di ruang komoditas, wisatawan bisa mengetahui informasi peristiwa gerbong maut yang terjadi pada 23 November 1947.
Bangunan Stasiun Bondowoso yang terletak di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Bondowoso, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.
Museum ini sengaja diresmikan tepat pada hari Kemerdekaan RI yang ke 71 dan peringatan hari jadi Bondowoso ke 197, untuk mengenang jasa para pahlawan Gerbong Maut yang menjadi ikon monumen bersejarah di Bondowoso.
Di masa perjuangan, Stasiun Bondowoso memiliki sejarah penting tentang 100 pejuang Gerbong Maut yang menjadi tawanan Belanda, sehingga keberadaan Museum Kereta Api di Kabupaten Bondowoso merupakan bagian dari ikhtiar mengenang peristiwa Gerbong Maut.
Peristiwa Gerbong Maut terjadi pada 23 November 1947, paska proklamasi kemerdekaan Indonesia. Kisah gerbong maut yang berlangsung tragis terjadi ketika puluhan anak bangsa dibawa dengan gerbong kereta yang terbuat dari plat baja tanpa ventilasi dari Stasiun Bondowoso menuju Surabaya.
Selama 16 jam perjalanan, para pejuang Indonesia yang berada gerbong tersebut menahan lapar dan dahaga. Hingga akhirnya semua yang berada di dalamnya meninggal dunia.
Gerbong yang merenggut nyawa puluhan pejuang kini berada di Museum Brawijaya, Kota Malang.
Mengingat nilai sejarah yang dikandung dalam peristiwa Gerbong maut yang menjadi kisah kepahlawanan anak bangsa melawan penjajah, akan menjadi satu koleksi penting yang bermanfaat bagi wisata, sejarah dan pendidikan di Bondowoso, maka tak heran Pemkab Bondowoso pun berupaya keras menghadirkan gerbong kereta tersebut ada di Museum Kereta Api Bondowoso.
Berkunjung ke Bondowoso tentunya tak hanya museum kereta api yang dilihat. Banyak obyek wisata lain yang sangat menarik untuk dijelajahi. Diantaranya Bukit Kawah Wurung, Air terjun Belawan, Bosamba Rafting, Perkebunan kopi Jampit, Bendungan Sampean Baru, Kawah Ijen dan masih banyak lainnya.
Untuk mencapai ke Bondowoso dari arah Surabaya dapat menggunakan bus umum, selain kendaraan pribadi. Namun perlu diketahui tidak ada trayek yang langsung menuju Bondowoso. Dari terminal Bungurasih naik bis ke Probolinggo, lalu ganti bus ke arah Situbondo yang berjarak 110 km lewat jalur pantura.
Rute bus umum : Surabaya- Bangil - pasuruan - Probolinggo - Kraksaan - Besuki - Bondowoso.
Jika menggunakan kereta api dapat naik KA yang menuju Banyuwangi, tapi turun di stasiun Jember lalu berganti bus umum jurusan Bondowoso yang berjarak sekitar 40 km.
#MuseumKeretaapiBondowoso
Stasiun KA Bondowoso dialihfungsi jadi museum KA Bondowoso (sumber : Babatpos.com) |
Museum kereta api Bondowoso berada di Stasiun Bondowoso, Jawa Timur dan menampilkan berbagai koleksi peninggalan Stasiun Kereta Api Bondowoso. Stasiun Bondowoso sendiri saat ini merupakan jalur mati yang tak dilalui kereta api dan sudah tidak aktif.
Ruang museum memanfaatkan Stasiun Bondowoso yang berstatus bangunan cagar budaya. Ruang pamer Museum Kereta Api Stasiun Bondowoso terdiri dari ruang pamer pengantar, pamer utama, pamer gerbong maut, pamer komoditas dan ke depannya ada ruang PPKA.
Koleksi museum (sumber : Twitter.com) |
Lampu Hansen, salah satu koleksi museum (sumber : Antarajatim.com) |
Selain melihat koleksi museum, pengunjung juga bisa melihat film suasana kereta api tempo dulu di Museum Kereta Api Stasiun Bondowoso.
Selain menjadi destinasi pariwisata baru di Bondowoso, museum kereta api juga menjadi sarana pendidikan untuk mengenal sejarah, terutama sejarah perkeretapian di Indonesia.
Di ruang komoditas, wisatawan bisa mengetahui informasi peristiwa gerbong maut yang terjadi pada 23 November 1947.
Bangunan Stasiun Bondowoso yang terletak di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Bondowoso, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.
Museum ini sengaja diresmikan tepat pada hari Kemerdekaan RI yang ke 71 dan peringatan hari jadi Bondowoso ke 197, untuk mengenang jasa para pahlawan Gerbong Maut yang menjadi ikon monumen bersejarah di Bondowoso.
Di masa perjuangan, Stasiun Bondowoso memiliki sejarah penting tentang 100 pejuang Gerbong Maut yang menjadi tawanan Belanda, sehingga keberadaan Museum Kereta Api di Kabupaten Bondowoso merupakan bagian dari ikhtiar mengenang peristiwa Gerbong Maut.
Peristiwa Gerbong Maut terjadi pada 23 November 1947, paska proklamasi kemerdekaan Indonesia. Kisah gerbong maut yang berlangsung tragis terjadi ketika puluhan anak bangsa dibawa dengan gerbong kereta yang terbuat dari plat baja tanpa ventilasi dari Stasiun Bondowoso menuju Surabaya.
Selama 16 jam perjalanan, para pejuang Indonesia yang berada gerbong tersebut menahan lapar dan dahaga. Hingga akhirnya semua yang berada di dalamnya meninggal dunia.
Gerbong yang merenggut nyawa puluhan pejuang kini berada di Museum Brawijaya, Kota Malang.
Mengingat nilai sejarah yang dikandung dalam peristiwa Gerbong maut yang menjadi kisah kepahlawanan anak bangsa melawan penjajah, akan menjadi satu koleksi penting yang bermanfaat bagi wisata, sejarah dan pendidikan di Bondowoso, maka tak heran Pemkab Bondowoso pun berupaya keras menghadirkan gerbong kereta tersebut ada di Museum Kereta Api Bondowoso.
Gerbong maut yang masih berada di Museum Brawijaya (sumber : Kompas.com) |
Cara Menuju Bondowoso
Bondowoso merupakan sebuah kabupaten di Jawa Timur yang berbatasan dengan Situbondo di sisi utara, Banyuwangi di timur, Jember di selatan, dan Probolinggo di barat.Untuk mencapai ke Bondowoso dari arah Surabaya dapat menggunakan bus umum, selain kendaraan pribadi. Namun perlu diketahui tidak ada trayek yang langsung menuju Bondowoso. Dari terminal Bungurasih naik bis ke Probolinggo, lalu ganti bus ke arah Situbondo yang berjarak 110 km lewat jalur pantura.
Rute bus umum : Surabaya- Bangil - pasuruan - Probolinggo - Kraksaan - Besuki - Bondowoso.
Jika menggunakan kereta api dapat naik KA yang menuju Banyuwangi, tapi turun di stasiun Jember lalu berganti bus umum jurusan Bondowoso yang berjarak sekitar 40 km.
#MuseumKeretaapiBondowoso
Assalamu'alaikum Wr.wb.
BalasHapusSalam kenal. Kebetulan saya warga asli Bondowoso dan saat ini sedang merantau di Cilegon. Terima kasih atas ulasan yang menariknya.
Sedikit menambahkan, untuk trayek angkutan umum ke Bondowoso ada kok dari Surabaya langsung Bondowoso, namun tetap menunggu penumpang (ngetem) dulu di Terminal Bayuangga. Untuk jam keberangkatan memang terbatas. Dari Surabaya informasi terakhir jam 6 pagi. Seingat saya di Terminal Bayuangga Probolinggo bus jurusan Bondowoso (Probolinggo-Bondowoso), baik berasal dari Surabaya maupun Malang ada pukul 9 pagi, 11 siang, setengah 1, jam 2/ jam 3, jam 5, dan terakhir jam 7 malam/setengah 8. Kalau untuk angkutan dari Surabaya bisa dikonfirmasi ke pengelola Bus Purabaya (Bungurasih). Salam.