Cara Memanaskan Motor - Memanaskan motor di pagi hari sebelum dijalankan adalah mutlak harus dilakukan sebagai bagian dari perawatan motor. Namun karena kesibukan dipagi hari, banyak orang tidak sempat memanaskan sepeda motornya. Meskipun mereka tahu bahwa langsung menyalakan motor dan menjalankannya adalah hal yang salah.
Menyalakan motor berguna untuk mendistribusikan oli ke seluruh bagian mesin, setelah semalaman penuh dimatikan. Masalahnya, kalau motor langsung dijalankan, olinya belum terdistribusi ke semua bagian, masih mengendap di bawah, jadi tidak bagus karena beban gesekan besar.
Jika perilaku ini terus dilakukan, ada risiko yang bisa terjadi pada motor. Salah satunya bagian dalam mesin biasanya ada yang kena. Bisa jadi aus, dan atau sehernya baret. Jika sudah rusak, maka penggantian bagian tersebut bisa memakain biaya hingga ratusan ribu rupiah.
Biasanya pemilik sepeda motor memanaskan tunggangannya di pagi hari sebelum beraktivitas. Motor dibiarkan menyala sambil pemiliknya bersiap, misalnya menggunakan sepatu atau sarapan.
Tanpa disadari, kebiasaan itu ternyata tidak tepat. Memanaskan motor dalam waktu tertentu dan didiamkan adalah hal yang mubazir.
Soalnya, kalau hanya dipanaskan (stationer), aliran oli tidak maksimal melumasi bagian-bagian mesin yang berada di posisi atas berapa pun waktu pemanasannya.
Cara memanaskan motor yang tepat agar oli terdistribusi secara menyeluruh adalah dengan cara membetot gas. Yaitu saat mesin dinyalakan, gripnya digas sampai rpm 3.000. Selain itu, nyalakan juga lampu jauh karena saat itu mesin bekerja maksimal sekalian mengecek kondisi lampu hidup atau tidak.
Jika selama ini memanaskan mesin perlu waktu 5 hingga 10 menit, maka dengan cara ini tidak perlu waktu lama. Intinya bukan dipanaskan atau tidak, tapi digas apa tidak. Satu dua menit sudah cukup. Nah, cukup simple kan cara yang benar memanaskan motor di pagi hari.
Menyalakan motor berguna untuk mendistribusikan oli ke seluruh bagian mesin, setelah semalaman penuh dimatikan. Masalahnya, kalau motor langsung dijalankan, olinya belum terdistribusi ke semua bagian, masih mengendap di bawah, jadi tidak bagus karena beban gesekan besar.
Jika perilaku ini terus dilakukan, ada risiko yang bisa terjadi pada motor. Salah satunya bagian dalam mesin biasanya ada yang kena. Bisa jadi aus, dan atau sehernya baret. Jika sudah rusak, maka penggantian bagian tersebut bisa memakain biaya hingga ratusan ribu rupiah.
Biasanya pemilik sepeda motor memanaskan tunggangannya di pagi hari sebelum beraktivitas. Motor dibiarkan menyala sambil pemiliknya bersiap, misalnya menggunakan sepatu atau sarapan.
Tanpa disadari, kebiasaan itu ternyata tidak tepat. Memanaskan motor dalam waktu tertentu dan didiamkan adalah hal yang mubazir.
Soalnya, kalau hanya dipanaskan (stationer), aliran oli tidak maksimal melumasi bagian-bagian mesin yang berada di posisi atas berapa pun waktu pemanasannya.
Cara memanaskan motor yang tepat agar oli terdistribusi secara menyeluruh adalah dengan cara membetot gas. Yaitu saat mesin dinyalakan, gripnya digas sampai rpm 3.000. Selain itu, nyalakan juga lampu jauh karena saat itu mesin bekerja maksimal sekalian mengecek kondisi lampu hidup atau tidak.
Jika selama ini memanaskan mesin perlu waktu 5 hingga 10 menit, maka dengan cara ini tidak perlu waktu lama. Intinya bukan dipanaskan atau tidak, tapi digas apa tidak. Satu dua menit sudah cukup. Nah, cukup simple kan cara yang benar memanaskan motor di pagi hari.
Posting Komentar untuk "Salah Kaprah Memanaskan Motor, Yang Benar Begini"