Misteri Pohon Cedar di Lebanon - Berbicara tentang Lebanon, pasti mengingatkan keberadaan pohon cedar yang unik. Jenis Cedar Lebanon atau Cedrus Libani bahkan dianggap sebagai salah satu pohon yang memiliki kekuatan magis di dunia.
Pohon Cedar tumbuh secara eksklusif di Gunung Lebanon, pegunungan yang membentang di sepanjang kawasan negara tersebut. Pohon-pohon ini juga terlukis di bendera kenegaraan sebagai simbol kebanggaan negara.
Cedar Lebanon menjadi ikon yang khas sebagai pohon berusia lama, dengan tingkat cabang yang cukup tua membentuk mahkota-mahkota padat berbentuk datar.
Kulit pohon cedar berwarna gelap keabu-abuan namun kayunya dapat memunculkan cahaya yang indah. Serta bertekstur keras dan sangat tahan pada proses pembusukan.
Getahnya mengeluarkan aroma manis, dan meskipun posisi mereka terpapar banyak sinar matahari, pohon-pohon ini selalu hijau subur dan mengeluarkan aroma harum. Orang-orang sampai mengatakan bahwa Allah sendiri yang menanam pohon ini.
Dalam mitologi Mesopotamia kuno, Gunung Lebanon dianggap sebagai wilayah para dewa yang dijaga oleh Humbaba. Dalam kisah epik Gilgamesh 4000 tahun lalu, salah satu karya besar sastra, diceritakan bahwa Gilgamesh mengalahkan Humbaba.
Ia memasuki hutan perawan dan memotong pohon-pohon cedar untuk membangun dinding di sekitar kota Uruk. Kemudian eksploitasi kisah mengenai Gilgamesh akhirnya membuktikan bahwa pohon-pohon cedar dari Lebanon sudah dikenal sejak zaman sejarah.
Pohon yang dikenal juga sebagai pohon Aras ini memainkan peranan yang sangat penting dalam menciptakan nama Lebanon. Apalagi setelah terbukti bahwa kayu-kayu yang dihasilkan merupakan bahan konstruksi paling berharga dan antik.
Orang-orang Phoenicians memanfaatkan cedar untuk membangun kapal-kapal yang mereka pakai berlayar ke Mediterania. Sedangkan orang Mesir menggunakan cedar untuk proses mumifikasi, dan orang Yahudi memakai kulit cedar untuk penyunatan dan pengobatan kusta. Sementara, masyarakat Ottoman memakai kayu cedar sebagai bahan bakar untuk mesin kereta karena kayunya dapat terbakar jauh lebih baik daripada kayu tradisional oak. (Sumber: Amusingplanet.com)
Pohon Cedar tumbuh secara eksklusif di Gunung Lebanon, pegunungan yang membentang di sepanjang kawasan negara tersebut. Pohon-pohon ini juga terlukis di bendera kenegaraan sebagai simbol kebanggaan negara.
Cedar Lebanon menjadi ikon yang khas sebagai pohon berusia lama, dengan tingkat cabang yang cukup tua membentuk mahkota-mahkota padat berbentuk datar.
Kulit pohon cedar berwarna gelap keabu-abuan namun kayunya dapat memunculkan cahaya yang indah. Serta bertekstur keras dan sangat tahan pada proses pembusukan.
Getahnya mengeluarkan aroma manis, dan meskipun posisi mereka terpapar banyak sinar matahari, pohon-pohon ini selalu hijau subur dan mengeluarkan aroma harum. Orang-orang sampai mengatakan bahwa Allah sendiri yang menanam pohon ini.
Dalam mitologi Mesopotamia kuno, Gunung Lebanon dianggap sebagai wilayah para dewa yang dijaga oleh Humbaba. Dalam kisah epik Gilgamesh 4000 tahun lalu, salah satu karya besar sastra, diceritakan bahwa Gilgamesh mengalahkan Humbaba.
Ia memasuki hutan perawan dan memotong pohon-pohon cedar untuk membangun dinding di sekitar kota Uruk. Kemudian eksploitasi kisah mengenai Gilgamesh akhirnya membuktikan bahwa pohon-pohon cedar dari Lebanon sudah dikenal sejak zaman sejarah.
Pohon yang dikenal juga sebagai pohon Aras ini memainkan peranan yang sangat penting dalam menciptakan nama Lebanon. Apalagi setelah terbukti bahwa kayu-kayu yang dihasilkan merupakan bahan konstruksi paling berharga dan antik.
Orang-orang Phoenicians memanfaatkan cedar untuk membangun kapal-kapal yang mereka pakai berlayar ke Mediterania. Sedangkan orang Mesir menggunakan cedar untuk proses mumifikasi, dan orang Yahudi memakai kulit cedar untuk penyunatan dan pengobatan kusta. Sementara, masyarakat Ottoman memakai kayu cedar sebagai bahan bakar untuk mesin kereta karena kayunya dapat terbakar jauh lebih baik daripada kayu tradisional oak. (Sumber: Amusingplanet.com)
Posting Komentar untuk "Misteri Pohon Cedar, Pohon Magis yang Ada di Bendera Lebanon"