Wisata Kampung Warna-Warni Di Malang - Ada destinasi wisata baru di kota Malang, Jawa Timur. Sebuah kreativitas sederhana dari sekelompok anak muda, berhasil menyulap pemukiman di kampung perkotaan menjadi lokasi yang mampu menyita perhatian. Dampaknya, masyarakat pun tertarik mendatanganinya
Sungai Brantas yang membelah kota Malang terbagi dua bagian, sisi selatan dan utara. Sisi selatan merupakan Kelurahan Jodipan, sedangkan sisi utara masuk dalam Kelurahan Kesatrian. Semula keduanya merupakan kampung kumuh, bahkan konon menjadi 11 kampung kumuh di Indonesia. Namun dengan sedikit ide kreatif, kampung yang kumuh tersebut mendadak berubah menjadi destinasi wisata kota Malang yang menarik dan menjadi perbincangan di media sosial.
KAMPUNG TRIDI, KAMPUNG TIGA DIMENSI
Wajah baru Kampung Jodipan pun lantas menginspirasi warga tetangganya yang tinggal di Kampung Kesatrian. Di kampung yang hanya dipisahkan oleh aliran sungai Brantas ini, warganya tidak latah meniru tetanggapnya. Mereka mengembangkan idenya sendiri.
Tridi merupakan sebutan orang Jawa terhadap gambar tiga dimensi atau 3G.
Warna-warni Kampung Jodipan (sumber : Indonesiana.merahputih.com) |
Saat ini jika Anda melintas di Jembatan Brantas, Kota Malang, pandangan Anda akan bersita oleh puluhan permukiman di bantaran sungai yang tampil mencolok dengan cat warna-warni yang menghiasi genting sampai dinding rumah. Ada kuning, biru, pink, merah, hijau, dan beragam warna lainnya.
Mata Anda tak akan kuasa menahan godaan untuk tidak melihatnya atau bahkan tergerak menelusuri perkampungan tersebut.
Itulah Kampung Warna-Warni Jodipan yang berada di Kecamatan Blimbing, Kota Malang yang saat ini sudah menjadi salah satu destinasi wisata di kota pelajar tersebut.
Bermula dari kegiatan praktikum kampus para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Kampung Jodipan. Melihat kondisi kampung yang kumuh, mereka mendapat ide untuk mengubah image menjadi kampung penuh warna. Inspirasinya dari kampung serupa yang ada di Rio De Janeiro, Brazil. Dengan dicat warna-warni diharapkan wajah kampung menjadi lebih menarik.
Bermula dari kegiatan praktikum kampus para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Kampung Jodipan. Melihat kondisi kampung yang kumuh, mereka mendapat ide untuk mengubah image menjadi kampung penuh warna. Inspirasinya dari kampung serupa yang ada di Rio De Janeiro, Brazil. Dengan dicat warna-warni diharapkan wajah kampung menjadi lebih menarik.
Ada 8 mahasiswa yang melakukan tugas praktikum public relations tergabung dalam satu tim yang menggagas kampung tersebut. Untuk mewujudkan gagasan kampung warna-warni itu, mereka menggandeng perusahaan cat yang ada di Malang. Gayung pun bersambut. Pihak perusahaan, yaitu PT Indana Paint dengan produk Decofreshnya, tertarik terlibat dalam proyek tersebut dengan menyalurkan dana CSR (corporate social responsibility) untuk menggarapnya.
Pihak produsen cat tidak hanya menyediakan bahan baku, melainkan juga menerjunkan pekerja. Warga tinggal menentukan warna yang diinginkan. Ada lebih dari 100 rumah yang tersebar di tiga RT yang dicat dengan berbagai warna. Rumah-rumah tersebut dicat di bagian luar, atap dan jalan-jalan gang di kampung. Bahkan ada sebagian yang dilukis dengan berbagai warna atau diukir, sehingga tampak lebih indah.
Anak tangga yang cantik di Kampung Jodipan (sumber : Muhammadiyah.or.id) |
Alhasil, wajah kampung berubah total menjadi penuh warna yang mencolok dan menggoda siapapun yang melewatinya. Tak hanya itu, efek dari pengecatan itu, kontur tanah yang miring di pinggir Sungai Brantas membuat rumah - rumah di perkampungan itu tampak bertingkat dan semakin indah.
Suasana di dalam kampung warna-warni Jodipan yang tampak bersih (sumber : Kompas.com) |
Tak butuh waktu lama, keberadaan kampung warna-warni Jodipan pun menjadi viral di media sosial. Orang-orang berdatangan untuk melihat dari dekat wajah kampung Jodipan. Malahan tidak hanya warga lokal yang kepincut, warga dari berbagai negara pun sudah ada yang mendatangi kampung warna-warni tersebut. Sejak itu bekas kampung kumah Jodipan statusnya berubah menjadi kampung wisata selfie di kota Malang.
KAMPUNG TRIDI, KAMPUNG TIGA DIMENSI
Wajah baru Kampung Jodipan pun lantas menginspirasi warga tetangganya yang tinggal di Kampung Kesatrian. Di kampung yang hanya dipisahkan oleh aliran sungai Brantas ini, warganya tidak latah meniru tetanggapnya. Mereka mengembangkan idenya sendiri.
Kalau Kampung di Kelurahan Jodipan yang ada di bantaran Sungai Brantas sebelah selatan di cat dengan berbagai warna sehingga dikenal sebagai Kampung Warna-Warni, maka kampung yang masuk Kelurahan Kesatrian yang berada di sisi utara Sungai Brantas itu mengusung Kampung Tridi.
Tridi merupakan sebutan orang Jawa terhadap gambar tiga dimensi atau 3G.
Kalau kampung Jodipan bermain warna, Kampung Tridi bermain gambar. Seluruh kampung dilukis aneka bentuk tiga dimensi. Ada lukisan gorila, ikan hiu, air terjun, atau jalan yang dilukis berbentuk jalan berlubang, dan lain-lain bentuk lain yang terus dikembangkan. Semua lukisan berbentuk tiga dimensi dan lukisan realis atau gambar-gambar yang seolah-olah hidup.
Awas jatuh! (sumber : Jogja.semberani.com) |
Ide kampung Tridi ini berasal dari lukisan tiga dimensi yang ada di lokasi-lokasi wisata. Dari sini warga kampung Kesatrian ingin menghadirkan lukisan yang sama di tengah perkampungan.
Konsep yang diusung di kampung Tridi, setiap genteng rumah dicat gradasi, sehingga kalau dilihat dari atas kelihatan seperti pelangi, sementara tembok luar untuk mural yang bisa digunakan untuk foto selfie. Mural adalah lukisan berukuran besar yang dibuat pada dinding, langit-langit maupun bidang datar lain yang bentuknya seolah-olah nyata.
Selfie with gorila (sumber : Brobali.com) |
Gambar-gambar tiga dimensi yang akan dilukis rencananya akan membawa tema hewan, alam, dan anak-anak. Sementara yang melukis merupakan warga setempat yang sudah pengalaman melukis memakai cat tembok.
.
Sementara yang menjadi wahana lukisan merupakan dinding bangunan fasilitas umum di pinggir gang dan perumahan warga.
Melihat potensi kedua kampung, pemerintah Kota Malang sudah berancang-ancang akan membangun jembatan di atas Sungai Brantas yang akan menghubungkan kampung Jodidan dan Kesatrian. Jembatan yang direncanakan berupa jembatan gantung khusus pejalan kaki, sekaligus juga berfungsi untuk menikmati pemandangan dari atas.
Berkat lukisan mural, Kampung Tridi yang terletak di jalan Temenggungan Ledok RW 12, Kelurahan Kesatrian, semakin ramai pengunjung dan sudah jadi tempat wisata baru untuk berfoto ria. Jadi kalau Anda sedang di Malang, jangan lewatkan untuk mampir ke kampung warna-warni Jodipan dan Kampung 3 dimensi Tridi.
Berkat lukisan mural, Kampung Tridi yang terletak di jalan Temenggungan Ledok RW 12, Kelurahan Kesatrian, semakin ramai pengunjung dan sudah jadi tempat wisata baru untuk berfoto ria. Jadi kalau Anda sedang di Malang, jangan lewatkan untuk mampir ke kampung warna-warni Jodipan dan Kampung 3 dimensi Tridi.
Posting Komentar untuk "Yuk Berwisata ke Jodipan Dan Tridi, Kampung Warna-Warni Di Malang"