Kejadian ini berlangsung 4 tahun lalu sewaktu ane masih sekolah, ane sekolah di salah satu SMK swasta yang ada di jakarta timur, dan di sekolah ane banyak ektra kulikuler yang di ikuti oleh murid2nya seperti paskibra,pramuka,futsal,drum band dll. Di sekolah ane mengikuti salah satu ekskul yaitu pramuka, kegiatan pramuka yang kami ikuti inipun sering mengadakan kegiatan / acara di luar sekolah. Mau itu seminar kemah, ataupun acara bakti sosial untuk para anggota pramuka penegak yg ada di sekolah kami, tidak jarang pada suatu kegiatan di luar kami harus izin dispen lebih dari 1-2 hari untuk melakukan kegiatan yg salah satunya berkemah.
April 2012 kalau tidak salah sekolah kami mengikuti acara perkemahan dengan mengirimkan beberapa
anggota putra dan putri, di sini ane terpilih menjadi salah satu anggota yg ikut dalam kegiatan tersebut bersama beberapa
senior (kaka kelas) ane, kamipun di beritau oleh pembina bahwa acara ini berlangsung selama 3 hari dan para anggota yg ikut menjadi peserta di brifing pada saat latihan apa saja perlengkapan yg akan di bawa serta mempersiapkan surat izin untuk orang tua dan wali kelas masing2.
Hari H pun tiba, kami berkumpul tidak di sekolah tetapi titik kumpul kami agak jauh dari sekolah agar akses ke perkemahan tidak memakan waktu yg lama. Setelah semuanya hadir kamipun berangkat dengan angkutan umum dengan banyak barang bawaan seperti para pendaki gunung.2 jam perjalanan akhirnya kamipun tiba di bumi perkemahan cibubur. Sejenak kami beristirahat sambil menunggu ketua mengurus administrasi dll. Setelah itu kami mulai mendirikan tenda dan bersiap untuk melakukan kegiatan hari pertama, kegiatan pagi - sore hari tidak ada yang aneh dan semua berjalan normal tanpa kendala apapun dan gangguan2 yang tidak di harapkan. Waktu mulai menunjukan pukul 21.00 wib semua peseta mulai beristirahat di tenda masing2, ada yg duduk2 di depan tenda sekedar berbincang atau membahas kegiatan yg telah selesai, ada juga yg bermain kartu atau gitar untuk melepas penat.
Sedangkan ane,maul,serta uwi berjalan jalan malam. Seharusnya kami di haruskan ber istirahat tetapi si maul mengajak kami utk berjalan sebentar, kami bertiga mulai berpetualang menyusuri area perkemahan. Awalnya tidak ada yg di takutka toh selama kami menyusuri jalan tidak berbuat macam2 atau melakukan tindakan yg tidak sopan, tetapi ketika melewati bangunan yg di berupa toko peralatan dan aksesoris pramuka si uwi mulai bertingkah aneh. Dia mulai terdiam dan sekitika murung, pikiran ane sih masih positif mungkin dia lelah dan hendak kembali ke tendanya. Saat itu juga kami putuskan untuk kembali namun kesialan pun tiba ketika kami berbalik badan di atas atap toko tidak sengaja kami melihat kuntilanak sambil tersenyum menatap kami dgn tawa khasnya, jujur ketika ke adaan itu ane merinding dan bulukuduk sekujur tubuh ane berdiri. Kami berusaha agar tetap tidak panik dan berjalan seperti tidak ada apa2 namun.
Kuntilanak itu masih saja memandangi kami dgn tawa khasnya yg menakutkan sekaligus mengesalkan bagi ane,
sekilas ane pandang itu kunti wajahnya pucat namun memberikan senyum jahat yg menyebalkan. kami bertiga langsung buru2 ke tenda dengan suasana mencekam. Sepanjang jalan yg kurasakan rasa takut dan kesal mengapa ini kunti kampret terus saja mengikuti tetapi setan yg satu ini tidak mengikuti sampai area tenda, kami merasa lega sesampainya di tenda dan langsung untuk tidur berharap matahari cepat terbit.
Pada hari berikutnya saat istirahat dari kegiatan serta isoma, ane mendengar cerita bahwa semalaman si uwi menangis tiada henti, teman2 ane bercerita bahwa si uwi kerasukan, ane berfikir sejenak mungkin si kunti sialan itu yang merasuki tubuh si uwi sudah menakuti membuat kesal sekarang merasuki tubuh teman ane. Azan zuhur sudah berkumandang kami bergegas pergi ke mesjid untuk melaksanakan shalat zuhur dan mengambil jatah makan siang, setelah semua selesai kami bersantai sejenak di mesjid namun....
Dari kejauhan si uwi di gotong oleh beberapa orang teman ane menuju mesjid, lagi dan lagi ia kerasukan dan menjerit sejadi jadinya, kami langsung membantu dan memegangi si uwi lalu beberapa teman ane memanggil pembina yg bisa mengobati kesurupan. Saat pembina ane yg sedang mengobati uwi pun sedikit kesulitan untuk mengeluarkan makhluk yg merasuk ke dalam tubuh nya. Segala macam ayat serta jempol kaki uwi di pencet kuat2 tubuh uwipun makin menggila meronta ronta sekuat tenaga agar tubuhnya yg kami pegangi terlepas, mungkin makhluk yg merasuki tubuhnya semakin tersiksa tetapi ia tetap tak ingin keluar juga. Pembina ane pun berbicara dgn setan yg ada di tubuh uwi serta mengancam akan membakar tubuh uwi hidup2. Eh buseh ane yg sedikit panik pun bertanya kepada pembina
A: ane
P: pembina
A: "ka, kenpa harus di bakar nanti bisa jadi masalah dan kita di penjara karena berencana membunuh orang ?"
P: "Maksudnya, di bakar dgn siraman dan air do'a oon, udah fokus pegangin malah nanya yg aneh2"
A: "Oh gitu ya ka, hehe maaf ka baru ngeh"
Sewaktu suasana mencekam kami masih bisa sedikit tertawa namun tidak untuk si setan sialan yg masih di dalam tubuh uwi ia masih saja kekeuh tidak mau ke luar. Setengah jam berlalu akhirnya si setan dapat di usir lalu uwi langsung pingsan tertidur pulas, tidak berapa lama ia terbangun seperti orang kelelahan syukurlah ane dan teman2 lega dia sudah sadar dan kembali pulih. selepas isoma kami melanjutkan kegiatan yg di berikan panitia, syukurlah saampai menjelang malam sudah tidak ada hal aneh yg menganggu. Sebelum maghrib bumi perkemahan cibubur sempat di guyur hujan sehingga malam ini aga sedikit dingin dan becek dimana mana.
Sudah pukul 22.00 semua peserta beristirahat tidak terkecuali anggota ane, semua merasa lelah dan rasanya ingin langsung memejamkan mata saja untuk memulihkan kondisi tubuh supaya hari esok pulang dgn tenaga yg fit. Malam itu ane serasa kebelet buang air kecil langsung saja ane menuju toilet yg kondisinya aga gelap dan jaraknya sedikit jauh dari area tenda, alhamdulillah biarpun kanan kiri ada pohon tinggi tidak ada lagi penampakan yg bisa buat ane merinding ketakutan seraya dalam pikiran ane udah lega ga ada apa2.
Saat ane udah mendekati toilet alangkah terkejutnya ane melihat dua orang seperti ibu dan anaknya ber diri di samping pohon dekat toilet mereka memakai jubah putih rambut panjang sampai ke kaki serta wajahnya terlihat sangat amat pucat, ane yg kebelet ane pun hilang seketika bulukudukane merinding dan ketika ane lihat mereka tersenyum se akan bibi mereka lebar dan lengkungan bibir saat tersenyumpun sampai menyentuh mata, ane langsung balik badan dan menuju tenda sebetulnya ane ingin lari sekuat tenaga tapi apa daya kaki ane terasa sangat berat sehingga jalan pun seperti org pincang, ane ga tau kenapa tapi rasa takut ane semakin menjadi ketika mereka tertawa melihat ane dgn nada tawa yg sama percis seperti kunti yg ane lihat sebelumnya, sesampainya nya di tenda ane langsung mengigil kedinginan seperti orang yg mengalami demam tinggi.
Padahal sebelum melihat si kunti faet anaknya ane sehat walafiat tidak ada tanda2 sakit lelah dsb, ane rebahan sambil zikir dan membaca do'a supaya cepat terlelap. Ke esokan harinya adalah penutupan kegiatan akhir dari segala teror yg ane alamin di perkemahan ini. Ane senang akhirnya bisa kembali pulang dgn ceria dan yg pasti tidak akan melihat hal2 yg aneh lagi. Ane yg hanya orang bisa yg pernah melihat penampakan saja sudah takut sangat2 takut, ga kebayang kalo ane jadi indigo yg setiap saat dan setiap waktu dapat melihat mereka yg berbeda alam dengan kita, ane salut kepada orang2 indigo yg mampu terbiasa dgn ke adaan seperti itu. Ane percaya hantu itu ada dsb karena ane pernah melihat langsung tidak seperti org2 yg meremehkan bahwa hantu / setan / dll tidak ada, kita selalu hidup berdampingan dengan mereka setiap saat dan setiap waktu, intinya jangan lah pernah kita mengganggu mereka agar kita tidak di ganggu, jangan mencubit orang kalau tidak mau di cubit, jangan menggoda maho kalau tidak mau di tubol oleh mereka.
Ngeri ih.. saya juga pernah liat Kunti di rumah kosong deket rumah :D cuman sekelebat gitu tapi..
BalasHapus