Wisata Panenjoan Purwakarta bisa menjadi referensi untuk menghabiskan waktu senggang di hari libur, khususnya bagi warga Purwakarta dan sekitarnya. Ini adalah lokasi wisata keren di Purwakarta, selain Taman Air Mancur Sri Baduga.
Pesona Panenjoan yang bernuansa imajiner. (sumber : Headlinesjabar.com) |
Tak heran, Panenjoan yang terletak di Kampung Cinangka, Desa Sindang Panon, Kecamatan Bojong, Purwakarta, ini menjadi salah satu lokasi wisata favorit yang instagramable.
Panenjoan diambil dari kata bahasa sunda 'Nenjo', yang berarti melihat sekeliling. Di kawasan Panenjoan, pengunjung memang bisa melihat pemandangan yang indah. Panenjoan adalah tempat untuk 'nenjo' atau melihat sekeliling. Warga setempat menamakannya begitu karena dari sini dapat terlihat Gunung Sangga Buana dan Danau Jatiluhur.
Bukit Panenjoan dulunya hanya areal perbukitan, setelah ditanami dan dijadikan kawasan hijau kemudian menjadi daerah yang banyak dikunjungi warga. Dengan berjalannya waktu, banyak masyarakat yang berkunjung, sehingga akhirnya dikelola menjadi tempat wisata.
Mata para pengunjung akan dimanjakan oleh pemandangan hijau hamparan perkebunan teh di sepanjang perjalanan. keindahan alam akan terus tersaji hingga para pengunjung tiba di lokasi Bukit Panenjoan.
Mata para pengunjung akan dimanjakan oleh pemandangan hijau hamparan perkebunan teh di sepanjang perjalanan. keindahan alam akan terus tersaji hingga para pengunjung tiba di lokasi Bukit Panenjoan.
Dengan leluasa, pengunjung bisa ber-swafoto dengan latar belakang perkebunan, gunung, hingga danau Juanda Jatiluhur yang terhampar di bagian barat Kabupaten Purwakarta.
Sebuah jembatan bambu yang dibangun di atas perbukitan di areal wisata ini semakin membuat Bukit Panenjoan menjadi tempat sempurna yang menggambarkan daerah pedesaan Purwakarta sebagai daerah yang masih merawat budaya kesundaannya. Itu tampak jelas dengan berdirinya saung-saung khas Sunda sebagai tempat beristirahat juga obyek untuk berfoto.
Daerah yang berjarak sekitar 17 kilometer dari pusat kota Purwakarta ini dapat diakses dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Anda dapat memulai perjalanan dari Purwakarta mengambil arah menuju Wanayasa, sampai tiba di daerah Pondok Salam, berbelok ke arah kanan memasuki Gapura Indung Rahayu yang terletak di pintu masuk Desa Salem. Alternatif lain, Anda juga bisa mencapainya melalui jalur Bojong Sawit maupun daerah Wanayasa.
Wisatawan nantinya akan melalui jalan mulus sepanjang 10 kilometer, sebelum akhirnya sampai pada penunjuk jalan 'Kampung Panenjoan'.
Untuk sampai ke wisata Panenjoan yang dalam bahasa Sunda bernuansa 'waas' atau suasana imajiner yang muncul saat melihat pemandangan indah, wisatawan harus menyusuri jalan di tengah perkebunan teh milik PT Karti Wana Raya.
Pihak pengelola telah menyiapkan jembatan kayu yang terbuat dari bambu, agar wisatawan bisa menikmati pemandangan Purwakarta yang masih asri.
Wisata Panenjoan ini buka setiap hari mulai pukul 09.00 WIB hingga 17.00 WIB.
Untuk memasuki Panenjoan, pengunjung harus membayar retribusi tiket sebesar Rp 5.000, dan parkir motor Rp 2.000. Adapun parkir kendaraan roda empat dipungut biaya Rp 5.000.
Panenjoan merupakan destinasi wisata baru di Purwakarta, yang dikelola oleh warga setempat bekerja sama dengan PT Karti Wana Raya sejak Tahun 2016 lalu.
Di Kampung 'Panenjoan' pun terdapat wisata ziarah yang selalu ramai setiap malam Jum'at yaitu Makam Syaikh Daka atau terkenal dengan sebutan Syaikh Serepong yang merupakan adik dari Syaikh Dako Rancadarah Purwakarta.
Posting Komentar untuk "Wisata Panenjoan Purwakarta, Destinasi Wisata Instagramable Yang Bernuansa Imajiner"