Uji Formalin dan Borak - BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) sering mengingatkan
agar masyarakat waspada saat mengkonsumsi makanan olahan. Hal ini terkait masih
banyak ditemukan makanan olahan yang mengandung bahan berbahaya di
tempat-tempat penjualan makanan, seperti pasar-pasar tradisional.
BPOM menajarkan cara praktis menguji apakah makanan yang
kita makan termasuk sehat atau tidak. Caranya dengan menggunakan alat uji yang
disebut Test Kit Boraks, Test Kit Formalin, Test Kit Methanil Yellow, dan Test
Kit Rhodamin B. Tes kit tersebut bisa dibeli di toko bahan kimia atau apotik
tertentu.
Berikut ini rincian alat tersebut.
1. Harga test kit sekitar Rp 200 ribu dan bisa digunakan 40
hingga 50 kali.
2. Tes bisa dilakukan pada semua makanan, terutama yang
paling berisiko seperti mi kuning, kerupuk, dan tahu.
3. Cara tes uji formalin pada mi kuning : mi dihancurkan dan
dilarutkan dengan air putih, baik air masak maupun air mentah.
Kemudian, sebanyak 1 mili liter ekstrak mi ini dimasukkan ke
dalam tabung reaksi. Ekstrak ini dicampur dengan pereaksi cair khusus formalin
sebanyak lima tetes dan pereaksi bubuk sebanyak satu sendok kecil.
Selanjutnya tabung dikocok-kocok selama 5-10 menit. Jika positif
mengandung formalin, maka hasilnya akan berwarna keunguan.
4. Cara tes pewarna makanan (Rhodamin B) pada kerupuk harum
manis : Kerupuk dilarutkan dengan air, lalu larutkan sebanyak 1 mili liter ke
dalam tabung reaksi.
Namun untuk uji rhodamin B ini pereaksinya sebanyak tiga
jenis. Pereaksi pertama sebanyak 10-20 tetes, pereaksi kedua lima tetes, dan
pereaksi ketiga sebanyak 10-20 tetes.
Setelah itu dibiarkan 5-10 menit. Kalau positif mengandung
rhodamin B, akan terbentuk semacam cincin berwarna merah muda di permukaan
larutan.
5. Untuk uji yang ketiga adalah ada tidaknya kandungan
boraks di dalam tahu. Caranya tahu dilarutkan ke dalam air, lalu larutannya
dituang ke dalam uji tabung reaksi.
Kemudian larutan tersebut diberi pereaksi, dicampur, dan
diuji dengan kertas lakmus. Apabila positif mengandung boraks, maka kertas
lakmus yang berwarna kuning tersebut akan berubah warna menjadi biru tua.
Deteksi Borak Dan
Formalin Dengan Tusuk Gigi
Ada cara mudah dan tergolong sederhana untuk mendeteksi
adanya boraks dan formalin pada bahan pangan.
Caranya adalah tusuk gigi dibaluri kunyit yang telah
dihaluskan selama 30 menit. Lalu tusukkan saja tusuk gigi tersebut ke bahan makanan
yang mau diuji, seperti bakso, tempe, atau tahu.
Tusuk gigi yang telah dibaluri oleh kunyit dan beberapa
bahan alami lain tersebut, apabila tersentuh dengan bahan makanan mengandung
boraks dan formalin, akan berubah warna menjadi merah bata.
Bunga Sepatu Sebagai
Indikator Boraks Dan Formalin
Selain cara tersebut, cara lain mendeteksi indikator boraks
dan formalin dalam bahan makanan dengan menggunakan bunga sepatu (Hibiscus Rosa Sinensis L). Ini adalah
hasil penemuan Alfian Nurfaizi dan Dandy Widiantara, dua pemuda siswa SMA
Negeri 2 Lamongan. Mereka menamai metode penemuannya tersebut dengan Bio Paper
Test Kit.
Bahan yang perlu disiapkan adalah bunga sepatu segar
berwarna merah tua, kertas kromatografi, alkohol 70% serta bahan makanan yang
mengandung dan tidak mengandung formalin.
Bunga sepatu dirajang kecil-kecil, diambil seberat 4 gram
saja dan dimasukkan ke tabung reaksi (gelas), dengan ditambahkan alkohol 70%
sebanyak 16 mili liter (ml).
Aduk campuran itu hingga rata dan direndam selama 60 menit.
Hasil maserasi ini untuk merendam kertas kromatografi (Whatman 1 CHR) selama 24
jam yang kemudian dikeringkan.
Selanjutnya, rendaman bunga sepatu disaring dengan alkohol
dan direndam kertas kromatografi selama kurang lebih selama 24 jam agar kandungan
warna bunga sepatu meresap.
Kertas yang sudah dikeringan itu untuk mengecek kandungan
makanan yang mengandung boraks dan formalin.
Cara kerjanya, makanan yang mengandung formalin dilarutkan
dalam air, lalu hasil larutan tersebut diteteskan pada paper tes kit yang telah
dibuat sebelumnya.
Pada bahan makanan yang mengandung formalin, kertas akan
berubah warna menjadi semakin merah. Sedangkan yang mengandung boraks, kertas
akan berubaha warna menjadi hijau.
Jika jajajan atau makanan yang di tes itu warna kertasnya
tidak berubah, berarti tidak mengandung
boraks atau formalin.
Dengan menerapkan salah satu cara tersebut, maka kita akan dapat mengetahui ada tidaknya kandungan formalin dan borak dalam bahan makanan.
Posting Komentar untuk "Cara Menguji Ada Tidaknya Kandungan Formalin Dan Borak Dalam Makanan"