Pertanyaan Kepada Dokter - Ketika Anda datang ke dokter untuk berobat maupun sekedar
berkonsultasi, tentunya disertai harapan semua masalah kesehatan kita
terselesaikan dengan tuntas.
Namun tak jarang terjadi, hasilnya tidak maksimal dan jauh
dari harapan kita sebagai pasien. Satu masalah yang sering terjadi adalah
kurang terbukanya pasien mengemukakan penyakitnya. Sering terjadi pasien ragu
bertanya pada dokter, meski ia belum paham penjelasan yang diberikan kepadanya,
padahal itu adalah hak seorang pasien. Tentu ini sangat disayangkan.
Ajukan pertanyaan-pertanyaan kunci saat berobat ke dokter agar proses pengobatan berjalan baik (via Thebombaybugle.com) |
Disisi lain, dokter seperti manusia biasa pada umumnya, juga
memiliki keterbatasan dan kadang perkataannya disalahartikan. Mereka pun tak
lepas dari miskomunikasi.
Sikap pasif dan kurang terbuka seperti tidak memberikan
keterangan dengan lengkap perihal gejala atau riwayat penyakit dalam keluarga
bisa berakibat dokter salah mengambil kesimpulan.
"Mayoritas pasien menginginkan dokter yang sempurna,
yang tahu semua hal. Padahal, tentu ada alasannya mengapa ada spesialisasi
dalam dunia kedokteran," kata Travis Stork, MD, seorang dokter yang juga
membawakan acara The Doctors, sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
"Hal seperti ini terjadi setiap waktu. Dokter dan
pasien melihat berbagai hal dalam urutan kepentingan yang berbeda," ujar
Dr. Adrienne Boissy, chief of patient experience di Cleveland Clinic dikutip
TIME.
Sebagai contoh, dokter melarang Anda ikut acara outbond di sekolah. Anda tetap ingin ikut kegiatan tersebut karena sudah lama Anda merencanakannya,
sementara fokus dokter adalah pada mengatasi nyeri otot. Ini jelas menunjukkan,
meski dokter bermaksud baik, bukan berarti mereka dapat selalu mengenali
kebutuhan pasien yang paling utama.
Banyaknya pasien yang harus dihadapi seorang dokter dalam
pekerjaannya setiap hari, seringkali menjadi faktor lain yang tidak
memungkinkan Anda mendapatkan pelayanan maksimal dari si dokter.
Sebagaimana dalam relasi sosial lain, salah satu aspek yang
paling penting dari hubungan dokter-pasien adalah adanya komunikasi terbuka.
Berobat ke dokter tak berarti menyerahkan segalanya kepada
dokter. Bersikap kritis dan melayangkan pertanyaan untuk memastikan bahwa Anda
telah mendapatkan pengobatan atau perawatan yang tepat dari sang ahli kesehatan
tersebut mutlak diperlukan.
Jadi, berperan aktif lah saat berkonsultasi dengan dokter.
"Bertanya adalah salah satu cara terbaik untuk memastikan Anda dan dokter
punya pemahaman sama," kata Dr. Ted Epperly dari University of Washington
School of Medicine.
Pasien siapapun dan dari kalangan apapun berhak mengajukan
pertanyaan kepada dokter. Menurut Gilbert Julien, Ketua Sub Komite Marketing
Practices IPMG (International Pharmaceutical Manufacturer Group), pasien tidak
harus takut pada dokter karena mereka yang sering mengenakan pakaian serba
putih itu bukanlah Tuhan atau Dewa.
"Dokter harusnya bersikap terbuka kepada pasien dan
hindari sikap yang terkesan menakut-nakuti pasien sehingga harus menuruti resep
yang ia berikan. Ini karena dokter bukan sosok yang berkelas mewah atau
VVIP," tegasnya seperti dikutip dari Kompas.com.
Karena itu sebagai pasien Anda harus bersikap kritis dengan
banyak bertanya untuk memaksimalkan pengetahuan Anda mengenai penyakit Anda.
Untuk mencegah terjadinya salah paham dan salah duga, Anda
sebaiknya membekali diri dengan informasi serta memberikan informasi yang
lengkap kepada dokter.
Untuk menyiasati keterbatasan waktu konsultasi, ketika
dokter sudah memeriksa Anda segera ajukan pertanyaan-pertanyaan kunci untuk
memastikan Anda mendapatkan pengobatan yang paling tepat dengan kondisi Anda.
Disarikan dari berbagai sumber, berikut ini beberapa pertanyaan penting yang wajib Anda
ajukan saat berobat atau berkonsultasi ke dokter agar hasilnya memuaskan.
1. Anda dokter spesialis apa?
Hanya karena dokter memiliki lisensi untuk praktik
kedokteran tidak berarti dia memenuhi syarat untuk mengobati kondisi medis
Anda. Tanyakan kepada dokter apa spesialisasi penyakit yang dikuasainya agar
tahu bahwa Anda benar-benar mendapatkan orang yang tepat membantu Anda. Adanya
sertifikasi juga menegaskan bahwa dokter Anda telah menerima pelatihan khusus
yang sesuai untuk mengobati kondisi Anda.
2. Jadi menurut
dokter penyakit saya adalah....
Bila Anda tidak yakin dengan penjelasan dokter, jangan ragu
menanyakannya. Dunia kedokteran tidak hitam dan putih, dan sering kali ada
perbedaan besar antara apa yang disampaikan dokter dengan yang dipahami pasien.
Jangan meninggalkan ruang praktik dokter jika Anda merasa belum yakin.
3. Mungkinkah saya
menderita penyakit ini?
Makin lengkap informasi yang Anda berikan, makin membantu
dokter dalam menegakkan diagnosis. Tugas Anda adalah merinci gejala yang
dirasakan, kapan dimulai, dan mungkinkah terjadi pemburukan.
"Hindari mengatakan hipotesis Anda sebagai pernyataan,
misalnya, sepertinya saya menderita penyakit jantung. Sebaiknya setelah
menjelaskan gejala dan menceritakan ada keluarga yang juga menderita penyakit,
Anda bisa bertanya pada dokter, mungkinkah ini gejala penyakit jantung?"
4. Apa diagnosa saya?
Setelah menerima diagnosis, pastikan Anda meminta dokter
Anda menjelaskan kondisi medis Anda secara persis. Anda perlu tahu apa yang
menyebabkannya, jika menular dan bagaimana hal itu akan memengaruhi kehidupan
Anda dan kehidupan orang yang Anda cintai. Juga, pastikan dokter Anda
menguraikan perubahan gaya hidup apapun yang perlu Anda buat sejak adanya
diagnosa tersebut.
5. Apa tujuan dari
tindakan ini?
Mayoritas pasien menginginkan jawaban segera dan dokter
tidak selalu memilikinya. Penegakan diagnosis sering tidak bisa dilakukan hanya
dengan pemeriksaan fisik, tetapi juga pemeriksaan penunjang. Jika Anda
marah-marah karena belum mendapat diagnosis yang pasti, dokter bisa bersifat
defensif dan merasa tertekan untuk memberi jawaban yang belum diketahuinya.
Dokter yang baik biasanya akan menjawab, "Selama belum
diketahui dengan pasti apa yang terjadi, yang saya tahu adalah melakukan tindakan
CT Scan ini untuk mencari tahu pasti penyakitnya".
6. Seberapa penting
tes ini saya lakukan?
Pastikan Anda meminta dokter Anda tentang tujuan dari tes
dan keakuratan tes. Pasalnya, beberapa tes dapat memiliki tingkat positif palsu
yang tinggi, yang mengarah ke uji yang berbeda dan perlu dilakukan.
Tanyakan pula ke dokter Anda manfaat dan risiko menjalani
tes tersebut. Sebagai contoh, menurut peneliti medis Universitas Harvard,
diperkirakan 1,5 persen dari semua kanker di Amerika Serikat disebabkan oleh
radiasi dari CT scan.
Tanyakan apakah ada cara alternatif lain agar Anda
mendapatkan informasi yang diperlukan. Jika Anda memilih untuk melakukan tes
yang disarakankan untuk dilakukan, pastikan Anda meminta dokter agar mempersiapkan
tes dengan sebaik-baiknya dan apakah akan ada sakit ketika menjalaninya.
Dan jangan lupa untuk menanyakan tentang berapa lama sampai
Anda mendapatkan hasil dan apa langkah berikutnya setelah ujian selesai.
Menunggu sering kali menimbulkan rasa cemas. Jika pasien
tahu pasti kapan hasil tes keluar, dan bagaimana ia akan mendapat penjelasan,
maka mereka tak perlu cemas.
7. Berapa biayanya?
Faktanya, banyak dokter yang tidak tahu biaya berbagai tes,
pengobatan, atau terapi. Jika dokter Anda juga demikian, seharusnya ia bisa
mereferensikan Anda pada stafnya atau bagian administrasi. Sehingga Anda tahu
perkiraan biaya sebelum menjalani tindakan apapun.
8. Adakah kemungkinan
lainnya dari penyakit ini?
Banyak kondisi medis berbagi gejala yang sama. Dan,
kesalahan diagnosis adalah sesuatu yang tidak jarang terjadi. Maka tanyakan
segala kondisi yang bisa saja terjadi pada Anda, tanpa perlu malu atau merasa
bodoh menanyakan hal-hal yang terkesan aneh dan mengada-ada. Mintalah kepada
dokter untuk menjelaskan apabila pertanyaan yang kita ajukan terkesan memalukan
menurut sang dokter.
9. Perawatan apa yang
tersedia?
Pertama, tanyakan kepada dokter apa yang direkomendasikan
untuk perawatan Anda. Jika kondisi medis Anda terkesan jarang terjadi pada
orang lain secara umum, beberapa pilihan pengobatan mungkin dapat ditempuh.
Tapi untuk penyakit yang lebih umum, pilihan pengobatan biasanya tersedia dalam
beberapa jenis termasuk pengobatan alternatif yang mungkin belum terbiasa
dilakukan dokter Anda.
Untuk itu, tanyakan tentang tingkat keberhasilan pengobatan
tertentu, prosedur, durasi, dan jika ada risiko atau efek samping yang harus
Anda waspadai pertama kali.
10. Hasil seperti apa
yang dapat saya harapkan?
Setelah tindakan seperti operasi atau semacamnya, Anda
mungkin berasumsi segalanya berjalan normal. Namun dokter pasti lebih tahu.
Nah, mengetahui hal itu sebelum menjalani sebuah tindakan menjadi sangat
penting.
11. Apa yang Anda
resepkan untuk saya?
Pastikan Anda tahu apa saja resep obat yang diberikan untuk
Anda. Sehingga Anda pun dapat tahu apa saja risiko dan efek samping yang
berhubungan dengan itu.
Mintalah dokter menjelaskan kepada Anda apa obat yang akan
dikonsumsi dan apa fungsinya. Apakah ada efek samping apapun yang terkait
dengan obat itu? Apa jenis makanan atau obat lain harus dihindari saat
mengambil obat? Berapa lama pengaruh obat terhadap tubuh?
Kalau ada dokter yang gusar saat ditanya tentang keputusan
resepnya, sang pasien diminta segera mencari dokter lain yang bisa menjelaskan
resep obatnya kepada kita.
12. Apa efek samping
pengobatan ini?
Pengobatan hampir selalu ada efek sampingnya, apalagi yang
terkait dengan tindakan operasi. Bisa sakit kepala, ruam di kulit, dan
lain-lain. Sebaiknya pasien tahu dan paham betul tentang ini.
13. Pantangan apa
yang harus saya lakukan agar pengobatan ini berjalan mulus?
Setelah memutuskan pada rencana pengobatan, pastikan Anda
mencari tahu apa yang harus dan tidak boleh dilakukan saat Anda sedang dalam
proses penyembuhan. Mungkin ada beberapa makanan, obat-obatan atau kegiatan
yang perlu dihindari, atau mungkin juga ada beberapa hal bermanfaat untuk Anda
lakukan.
Gaya hidup memengaruhi risiko sakit hingga 70 persen.
Pilihan-pilihan yang Anda buat juga berperan penting dalam membantu
penyembuhan.
"Terkadang mengubah gaya hidup lebih penting daripada
minum obat. Tapi banyak dokter tak menyarankan intervensi gaya hidup kalau
tidak ditanya pasien," ujar Dr. Rob Danoff dari Philadelphia's Aria Health
System.
14. Apa kemungkinan
dapat terjadi komplikasi terkait kondisi ini?
Untuk alasan apapun, mungkin Anda yang cenderung
bertentangan terhadap pengobatan untuk kondisi kesehatan Anda sebaiknya segera
menanyakannya lebih lanjut. Tanyakan kepada dokter apa ada komplikasi lebih
lanjut jika Anda memutuskan untuk tidak menempuh pengobatan apapun.
15. Komplikasi apa
yang berhubungan dengan pengobatan tersebut?
Jalan menuju pemulihan kemungkinan membuat Anda menemui
lika-liku. Karenanya, hal terbaik untuk dilakukan adalah memersiapkan diri
mengenai hal tersebut. Mengetahui apa yang diharapkan dapat membantu Anda
mengambil tindakan untuk melawan masalah yang mungkin timbul. Hal ini juga
merupakan sebuah tindakan pencegahan untuk memastikan Anda tidak melakukan apa
pun yang dapat memerburuk pemulihan Anda.
16. Perlukah saya
mencari opini kedua?
Anda berhak menanyakan pada dokter perlu tidaknya mencari
opini kedua dari dokter lain, terutama jika Anda sedang mempertimbangkan operasi
atau tindakan serius lainnya.
Bila dokter menemukan kasus yang belum pernah ditemui,
biasanya mereka juga akan berkonsultasi dengan rekannya yang lebih
berpengalaman. Jadi, tak ada salahnya juga jika inisiatif itu datang dari Anda.
Dokter yang baik tak segan memberikan referensi pada spesialis lain.
17. Perlukah obat
atau terapi lain?
Dokter tidak bisa mendikte pasien. Keputusan yang dibuat
harus merupakan keputusan bersama.
Banyak orang yang mengira dokter yang bagus adalah dokter
yang tahu setiap obat untuk pasiennya. Padahal, tak ada seorang pun yang
mengenal diri Anda sebaik Anda sendiri.
"Makin terbuka Anda pada dokter, makin individual
perawatan yang diterima. Misalnya, jika Anda tak suka minum obat, tanyakan pada
dokter apakah perubahan gaya hidup bisa membantu. Misalnya saja untuk
hipertensi, tanpa obat pun perubahan gaya hidup sehat bisa menurunkan tekanan
darah.
18. Apakah tindakan
ini harus dilakukan sekarang, atau bisa ditunda?
Dokter hampir selalu sibuk dan tak punya waktu. Jadi saat
menghadapi pasien, ada kemungkinan dokter ingin langsung melakukan tes atau
tindakan sekaligus. Padahal sebenarnya ada beberapa hal yang bisa ditunda.
19. Pertanyaan apa
yang seharusnya saya tanyakan, tapi belum?
Tindakan dan pengobatan bukan sekadar masalah teknis. Ada
aspek emosional yang biasanya terlupakan. Padahal ini justru hal penting.
Dokter bisa saja melupakan hal ini jika pasien tak bertanya.
20. Bagaimana dan
kapan saya bisa menghubungi Anda?
Dalam kondisi darurat Anda perlu nomor dokter yang bisa
dihubungi. Pastikan Anda bertanya pada dokter metode apa yang dapat ditempuh
dan bagaimana cara dapat mengontaknya sewaktu-waktu saat keadaan darurat, serta
bagaimana efek atau gejala yang membutuhkan perhatian sesegera mungkin.
Demikian pertanyaan-pertanyaan
yang bisa Anda jadikan bekal saat konsultasi dengan dokter. Tentu tidak
semua pertanyaan itu harus Anda ajukan seluruhnya, termasuk juga urutannya.
Lakukan saja secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang ada.
Jika dokter yang Anda kunjungi menunjukkan sikap enggan menjawab,
atau Anda mendapat respons negatif, sebaiknya carilah dokter lain. Sebab
mendapatkan informasi yang jelas mengenai masalah kesehatan yang dialami adalah
hak setiap pasien yang berobat ke dokter.
Posting Komentar untuk "20 Pertanyaan Yang Wajib Ditanyakan Saat Anda Berobat Ke Dokter"