Diet Karnivora Murni
- Selain berolahraga, salah satu cara yang diyakini mampu menurunkan berat
badan adalah diet. Banyak macam diet, namun intinya adalah membatasi jumlah
asupan makanan ke dalam tubuh. Karenanya, jenis diet banyak dipengaruhi oleh
latar belakang individu atau keyakinan yang dianutnya.
Ilustrasi diet karnivora murni (via Okezone.com) |
Walaupun manusia termasuk dalam kategori omnivora alias
pemakan segala hal, namun terkadang ada suatu kelonpok masyarakat yang memiliki
pantangan terhadap beberapa jenis makanan. Salah satunya dengan membatasi
jumlah asupan karbohidrat dan sebaliknya, mengonsumsi makanan dengan tinggi
protein.
Cara diet yang hanya memperbolehkan seseorang untuk makan
daging saja ini disebut Diet Karnivora Murni atau seringkali juga disebut
sebagai Tiger Diet (diet macan).
Seperti namanya, diet karnivora ini hanya mengomsumsi
makanan serba daging saja, dengan dengan sedikit garam atau bumbu. Diet ini melarang
keras konsumsi karbohidrat, sayur, dan buah. Bila melihat keekstremennya,
tampaknya tidak akan ada yang mau mengikuti diet ini.
Bagi para pencinta olahan daging, hal ini tentu menjadi alasan kuat untuk menyantap hidangan favorit mereka. Namun apakah diet semacam ini sehat bagi tubuh? Dan apakah ada yang tertarik menerapkan diet
karnivora dalam kehidupan sehari-hari mereka?
Ternyata ada beberapa figur penting, seperti akademis dari University of Toronto Jordan Peterson, yang ikut mempromosikan diet ini menjadi populer. Peterson menjalani diet ini karena mengikuti putrinya, Mikhaela, yang hanya makan daging, garam, dan air.
Diet karnivora pertama kaki diperkenalkan oleh penulis buku dan mantan dokter bedah ortopedi, Shawn Barker. Baker yang izin medisnya telah dicabut bahkan mendirikan sebuah grup di Facebook yang fokus membahas diet ini dengan nama World Carnivore Tribe (Suku Karnivora Dunia) yang kini diikuti 20 ribu pemakan daging. Dan di Instagram, ia memiliki lebih dari 40 ribu followers.
Untuk mempromosikan diet ini, ia membuka kelas
khusus yang dapat diikuti oleh masyarakat umum dengan biaya Rp709 ribu per
bulan.
Baker percaya bahwa setiap orang bisa mendapatkan manfaat
kesehatan dengan mengonsumsi daging merah secara rutin. Makanan ini diklaim
memiliki seluruh nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
"Rasanya sangat sedih melihat orang-orang berjalan di
supermarket hanya untuk membeli gandum, minyak sayuran, dan karbohidrat
olahan," tulis Baker dalam unggahannya.
"Di satu sisi, saya merasa lebih sehat, kuat, dan
terlihat lebih muda dari mereka," timpalnya seperti dikutip dari situs Okezone.com.
Para pendukung diet ini bersikeras bahwa sejumlah ahli
mendukung diet karnivora . Kendati demikian, ilmu yang membahas tentang diet
tersebut masih bersifat anekdot. Shawn Baker sendiri dianggapi sebagai sebuah
'medical marvel' atau keajaiban medis. Di usianya yang telah menginjak 50
tahun, ia berhasil memecahkan rekor dunia untuk indoor rowing.
Baik Baker maupun Peterson mengklaim bahwa Diet Karnivora Murni
membuat mereka menjadi lebih sehat. Namun, benarkah demikian?
Menanggapi popularitas Diet Karnivora Murni, banyak pakar kesehatan memberikan peringatan untuk tidak mengikutinya. Kekhawatiran terbesar para pakar adalah kurangnya vitamin, nutrisi dan serat dari sumber lain selain daging. Sebab tanpa nutrisi dari makanan lain, pola makan berbasis daging ini dapat memicu timbulnya berbagai penyakit berbahaya seperti kudis dan sembelit ekstrim.
“Sangat penting untuk memiliki pola makan seimbang yang terdiri dari berbagai sumber protein,” ujar juru bicara untuk Academy of Nutrition and Dietetics, Kristen Smith seperti dilansir laman Kompas.com.
Menurutnya, buah-buahan dan sayuran memberi tubuh kita zat gizi mikro yang dibutuhkan untuk ketahanan jangka panjang. Selain itu, berbagai studi telah menghubungkan konsumsi daging yang telalu banyak dengan kanker dan berbagai penyakit lainnya.
Sedangkan Pakar kardiologi Jennifer Haythe dari New York-Presbyterian Hospital mengatakan, orang-orang yang memiliki kadar kolesterol tinggi, terutama kolesterol LDL, memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami penyakit arteri koroner dan penyakit jantung pada umumnya.
“Kita tahu bahwa kolesterol menyebabkan penebalan plak, tidak hanya di jantung, tetapi juga di arteri yang menuju ke otak dan kaki. Oleh karena itu, aku tidak merasa bahwa orang bisa hanya makan daging merah dan air saja,” katanya.
Dikutip dari situs Hellosehat.com, diet karnivora memang bisa membantu menurunkan berat badan. Namun, turun berat badan belum tentu lebih sehat, lho. Ternyata diet dengan makanan tinggi protein dapat menyebabkan terjadinya beberapa hal yang dapat mengganggu kesehatan. Berikut penjelasannya.
Nah, dengan penjelasan tersebut ternyata diet karnivora murni yang menurut keyakinan pelopornya membuat dia lebih sehat, belum bisa dijadikan pegangan untuk semua orang, sementara fakta dan penelitian yang sudah teruji membuktikan hal sebaliknya.
Jadi, sekalipun dengan diet karnivora murni ini bisa menurunkan berat badan seseorang, mayoritas pakar kesehatan menilai diet ekstrim ini tidak baik untuk kesehatan. Tanpa nutri dari makanan lain, pola makan berbasis daging ini justru dapat memicu timbulnya berbagai penyakit berbahaya.
Nah, apakah anda termasuk yang percaya diet karnivora murni cara terbaik untuk menurunkan badan, atau sebaliknya lebih percaya dengan metode diet lain yang sudah terbukti manfaatnya?
Menanggapi popularitas Diet Karnivora Murni, banyak pakar kesehatan memberikan peringatan untuk tidak mengikutinya. Kekhawatiran terbesar para pakar adalah kurangnya vitamin, nutrisi dan serat dari sumber lain selain daging. Sebab tanpa nutrisi dari makanan lain, pola makan berbasis daging ini dapat memicu timbulnya berbagai penyakit berbahaya seperti kudis dan sembelit ekstrim.
“Sangat penting untuk memiliki pola makan seimbang yang terdiri dari berbagai sumber protein,” ujar juru bicara untuk Academy of Nutrition and Dietetics, Kristen Smith seperti dilansir laman Kompas.com.
Menurutnya, buah-buahan dan sayuran memberi tubuh kita zat gizi mikro yang dibutuhkan untuk ketahanan jangka panjang. Selain itu, berbagai studi telah menghubungkan konsumsi daging yang telalu banyak dengan kanker dan berbagai penyakit lainnya.
Sedangkan Pakar kardiologi Jennifer Haythe dari New York-Presbyterian Hospital mengatakan, orang-orang yang memiliki kadar kolesterol tinggi, terutama kolesterol LDL, memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami penyakit arteri koroner dan penyakit jantung pada umumnya.
“Kita tahu bahwa kolesterol menyebabkan penebalan plak, tidak hanya di jantung, tetapi juga di arteri yang menuju ke otak dan kaki. Oleh karena itu, aku tidak merasa bahwa orang bisa hanya makan daging merah dan air saja,” katanya.
Dikutip dari situs Hellosehat.com, diet karnivora memang bisa membantu menurunkan berat badan. Namun, turun berat badan belum tentu lebih sehat, lho. Ternyata diet dengan makanan tinggi protein dapat menyebabkan terjadinya beberapa hal yang dapat mengganggu kesehatan. Berikut penjelasannya.
1. Ketoasdosis
Dalam keadaan normal, tubuh menggunakan glukosa (gula) dari
karbohidrat untuk diubah jadi sumber energi. Dalam diet tinggi protein, Anda
tidak akan banyak makan karbohidrat seperti nasi atau kentang. Sehingga tubuh akhirnya memecah lemak untuk dijadikan energi.
Namun, pada saat tubuh menggunakan cadangan lemak sebagai
energi, tubuh juga akan menghasilkan zat bernama keton. Kebanyakan keton dalam
tubuh berisiko menyebabkan ketoasdosis. Kondisi ini ditandai dengan gejala
mual, muntah, kulit kering, sering kencing, haus terus, hingga sulit bernapas.
2. Penyakit jantung dan pembuluh darah
Diet karnivora murni berpotensi meningkatkan risiko terkena
penyakit jantung. Masalahnya, saat Anda memilih makanan tinggi protein, Anda
akhirnya meningkatkan asupan kolestrol dan lemak yang tinggi pula karena salah
pilih menu diet.
Misalnya orang yang mengonsumsi susu, daging berlemak, serta
es krim sebagai pilihan menu diet. Makanan-makanan tersebut dapat menurunkan
fungsi pembuluh darah, meningkatkan kadar kolesterol, dan sebenarnya mengandung
kalori yang tinggi.
3. Osteoporosis
Diet tinggi protein bisa menyebabkan tubuh kekurangan
mineral bernama asam fosfat. Akibatnya, kemampuan tulang menyerap kalsium pun
berkurang. Selain itu, adanya asupan protein yang tinggi dapat mendorong
pembuangan kalsium melalui urine (air kencing). Akhirnya, tulang kekurangan
kalsium dan menjadi rapuh. Tulang yang rapuh tentu bisa berkembang jadi
osteoporosis.
Nah, dengan penjelasan tersebut ternyata diet karnivora murni yang menurut keyakinan pelopornya membuat dia lebih sehat, belum bisa dijadikan pegangan untuk semua orang, sementara fakta dan penelitian yang sudah teruji membuktikan hal sebaliknya.
Jadi, sekalipun dengan diet karnivora murni ini bisa menurunkan berat badan seseorang, mayoritas pakar kesehatan menilai diet ekstrim ini tidak baik untuk kesehatan. Tanpa nutri dari makanan lain, pola makan berbasis daging ini justru dapat memicu timbulnya berbagai penyakit berbahaya.
Nah, apakah anda termasuk yang percaya diet karnivora murni cara terbaik untuk menurunkan badan, atau sebaliknya lebih percaya dengan metode diet lain yang sudah terbukti manfaatnya?
Posting Komentar untuk "Apa Itu Diet Karnivora Murni, Benarkah Efektif Menurunkan Berat Badan?"