Ini Alasan Untuk Tidak Mengonsumsi Minuman Bersoda

Minum softdrink dingin disaat cuaca panas tentu menyegarkan. Padahal minuman softdrink yang mengandung soda sebenarnya tidak sehat justru karena kandungan gulanya yang tinggi, lebih besar dari yang dibutuhkan otot.

Ilustrasi minuman bersoda.

Bukan manfaat yang didapat, minum soda malahan membuat tubuh dehidrasi. Itu sebabnya minum soda membuat kita merasa haus dan ingin meminumnya lagi untuk menghidrasi tubuh. Beda halnya dengan minum air mineral.

Walau demikian, bukan berarti kita harus menghindar sama sekali terhadap softdrink. Menurut ahli gizi bersertifikat, Cordialis Msora-Kasago, yang penting konsumsinya dibatasi. Karena efek negatif soda terjadi saat intensitas minum soda sudah menjadi rutinitas.

Dilansir Kompas.com, berikut sejumlah alasan sehat mengapa sebaiknya kita menghindari minum soft drink yang mengandung soda.

1. Mengurangi asupan nutrisi untuk tubuh

Orang yang memilih minum soda ketimbang minuman sehat akan lebih sedikit mendapat asupan nutrisi seperti vitamin A, kalsium, dan magnesium.

Sebaliknya, mereka justru mendapatkan asam fosforik yang bisa mengosongkan kalsium dan magnesium, dua nutrisi yang menjaga imunitas pada tubuh.

2. Meningkatkan Risiko diabetes  

Satu kaleng soda mengandung sekitar 10 sendok teh gula. Asupan gula yang terlalu banyak bisa mengakibatkan lonjakan gula darah, naiknya berat badan, serta menyebabkan reaksi insulin pada tubuh.

Soda juga mengandung sirup jagung tinggi fruktosa yang bisa memicu produksi radikal bebas dan kerap dikaitkan dengan kerusakan jaringan, diabetes, dan komplikasi diabetes.

3. Menambah berat badan

Tidak seperti anggapan sebagian orang, Soda diet tidak lebih baik dari soda biasa. Faktanya soda diet juga berkontribusi menaikkan berat badan.

Arsip Lain:

Belum pula ada studi yang membuktikan, minum diet soda bisa membantu menurunkan berat badan.

Rasa manis apa pun akan memberikan sinyal pada sel tubuh untuk menyimpan lemak dan karbohidrat, yang akan membuat orang semakin lapar. Rasa manis juga menaikkan pelepasan insulin, yang bisa menghambat tubuh membakar lemak.

4. Mengandung asam fosforik

Asam fosforik dapat menghalangi kemampuan tubuh menyerap kalsium secara alami. Kurangnya asupan kalsium akan membuat ketahanan tulang melemah, osteoporosis dan lubang di gigi.

Asam fosforik juga akan berakibat buruk terhadap asam di dalan perut karena akan menghalangi penyerapan nutrisi dan memperlambat proses pencernaan.

5. Dehidrasi

Kandungan gula, sodium dan kafein yang tinggi pada minuman bersoda membuat tubuh dehidrasi. Banyak orang akan mengonsumsi soda bersama dengan makanan. Dan kebanyakan dari mereka juga tak mengonsumsi air pada saat yang bersamaan. Kondisi membuat asupan air harian tak terpenuhi.

6. Soda diet mengandung pemanis buatan

Soda diet mengandung aspartam dan bisa lebih berbahaya daripada gula. Menurut sejumlah laporan, aspartam kerap dikaitkan dengan penyakit seperti serangan jantung, tumor otak, sklerosis multipel, diabetes, ganggun emosional, dan gangguan kesehatan lainnya.

7. Tidak bernutrisi

Minuman Soda tidak memiliki kandungan nutrisi apa pun. Selain rasanya yang mungkin enak dan menyegarkan, tidak ada efek positif minum soda.

8. Merusak gigi

Minum soda secara rutin bisa menyebabkan munculnya plak gigi yang akan memicu timbulnya lubang serta penyakit gusi. Selain itu, saat bakteri alami dalam mulut diberi makan gula dari soda, bakteri tersebut akan membentuk asam.

9. Merusak lingkungan

Seperti halnya botol plastik minuman lain, botol soda plastik mengandung bahan kimia berbahaya yang disebut bisphenol A (BPA). Kandungan tersebut bisa larut dari botol ke dalam soda dan masuk ke dalam tubuh ketika diminum.

Beberapa bukti menunjukkan dampak BPA terhadap gangguan kesehatan, seperti gangguan sistem imun. Pakar kesehatan masyarakat merekomendasikan agar anak-anak dijaga dari paparan produk yang mengandung BPA. Terutama produk yang dikonsumsi sehari-hari.

Dengan mengetahui dampak buruk dari kebiasaan mengonsumsi minuman soda terhadap kesehatan, setidaknya bisa membuatmu mengurangi atau bahkan lebih baik lagi menghentikan kebiasaan itu.

Berbagi :