Apa itu kolesterol. Tubuh membutuhkan kolesterol, tapi jika berlebihan dapat menimbulkan penyakit.
Apa itu kolesterol? Kita sering mendengar atau membaca info tentang kolesterol dari berbagai sumber, tapi mungkin banyak yang tidak tahu secara tepat, apa itu kolesterol.
Seringkali orang menyalahartikan kolesterol sebagai penyakit tekanan darah tinggi. Padahal kolesterol dan tekanan darah tinggi adalah dua hal berbeda. Dalam bahasa awam kolesterol disebut juga lemak darah.
Saat mendengar kata Kolesterol, biasanya kita akan langsung menghubungkannya dengan penyakit seperti jantung atau stroke. Kolesterol jadinya terkesan sebagai sesuatu yang negatif atau jahat dan harus dihindari. Padahal kolesterol itu penting untuk tubuh kita. Namun, kolesterol menjadi masalah dan membahayakan kesehatan jika jumlahnya berlebihan.
Apa Itu Kolesterol?
Kolesterol adalah zat berlilin, seperti lemak, yang tersebar
di semua sel tubuh, seperti kulit otot, saraf, otak dan juga jantung. Kolesterol dibentuk pada liver atau hati dan tersebar ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah.
Kolesterol adalah zat alami yang ada dalam tubuh yang
dibutuhkan dalam proses metabolisme. Tubuh kita membutuhkan kolesterol untuk
membantu membangun sel-sel baru agar organ-organ tubuh bisa tetap berfungsi
secara normal.
Selain itu, kolesterol juga membantu tubuh memproduksi sejumlah hormon (seperti testosteron, kortisol, dan estrogen), vitamin D, dan asam empedu untuk mencerna lemak dari makanan.
Menurut Prof. DR. Made Astawan, MS, ahli teknologi pangan dan gizi dari IPB, manusia rata-rata membutuhkan 1.100 miligram kolesterol per hari untuk memelihara dinding sel dan fungsi fisiologis lain. Dari jumlah tersebut 25-40 persen atau sekitar 200-300 mg secara normal berasal dari makanan, selebihnya disintesis oleh tubuh.
Kolesterol dibutuhkan tubuh untuk :
- membuat lapisan luar sel
- membuat asam empedu untuk mencerna lemak dari makanan
- memproduksi vitamin D dan sejumlah hormon.(seperti testosteron, kortisol, dan estrogen).
Menurut data American Heart Association, kadar LDL dalam tubuh harus kurang dari 100 mg/dl. Kadar LDL di atas 130 hingga 150 mg/dl dianggap terllau tinggi. Sementara untuk kadar HDL, batas minimal adalah 60 mg/dl.
Mayo Clinic juga merekomendasikan kita agar mengonsumsi makanan mengandung kolesterol maksimal 200 miligram agar tidak mempengaruhi kesehatan.
Sumber Kolesterol
Darimana kolesterol berasal? Dikutip dari buku "Mayo Clinic: Family Health Book" terbitan Intisari, kolesterol berasal dari dua sumber.
Pertama adalah diproduksi secara alamiah dari dalam tubuh, terutama dalam hati. Kedua berasal dari makanan-makanan hewani seperti daging ikan, ayam, sapi, produk susu, dan hasil laut.
Sebagian besar kolesterol dalam
tubuh kita berasal dari makanan yang kita konsumsi. Namun jika makanan yang dimakan banyak mengandung lemak
jenuh dan lemak trans, hati akan memproduksi lebih banyak zat ini. Akibatnya,
kolesterol dalam darah menjadi tinggi. Kondisi ini yang akhirnya menyebabkan berbagai masalah
kesehatan.
Jenis kolesterol
Kolesterol terdiri dari tiga jenis yaitu LDL, HDL dan Trigliserida.
Low Density Lipoproteins (LDL) Atau Kolesterol Jahat
LDL bertugas mengangkut kolesterol dari organ hati ke sel-sel di seluruh tubuh, baik untuk ditimbun maupun untuk memperbaiki membran sel.
LDL disebut kolesterol jahat karena merupakan pembawa kolesterol terbesar dalam darah, ia memiliki 75% kolesterol dan sedikit protein.
Kelebihan LDL ini dapat menyebabkan penumpukan atau endapan lemak (plak) pada dinding arteri sehingga menyumbat arteri jantung dan otak, sehingga memicu penyakit jantung koroner, stroke dan serangan jantung.
Kadar kolesterol LDL harus berada dalam batas normal yakni kurang dari 130 mg\/dL.
Contoh makanan yang tinggi akan kolesterol jahat adalah daging, makanan gorengan, dan kudapan.
High Density Lipoprote (HDL) Atau Kolesterol Baik
HDL mengandung banyak protein dan mengalirkan 20% hingga 30% kolesterol ke seluruh tubuh.
Sebagai kebalikan dari LDL, HDL bertugas mengangkut kolesterol kembali ke dalam organ hati. HDL berperan untuk membuang kelebihan kolesterol LDL dari sel dan dinding arteri serta membawa kolesterol kembali ke hati untuk dihancurkan atau dikeluarkan oleh tubuh melalui kotoran.
Meski begitu, HDL tidak akan sepenuhnya menghilangkan LDL. Hanya sepertiga atau sepertempat kolesterol jahat yang akan dibawa oleh HDL.
HDL inilah yang sering disebut sebagai kolesterol baik, karena ia berfungsi untuk membawa LDL menjauhi pembuluh darah dan kembali ke hati untuk dihancurkan. Sehingga, meski termasuk jenis kolesterol, semakin tinggi kadar HDL di tubuh, maka semakin baik.
Apabila kadar kolesterol baik di tubuh kita mencukupi, maka kita bisa lebih terlindungi dari penyakit jantung dan stroke. Sementara itu, jika kadar kolesterol baik di tubuh kita rendah, maka risiko penyakit jantung akan meningkat.
HDL perlu dijaga dengan batas normal kurang lebih dari 45 mg/dl. Kolesterol jenis ini bisa Anda dapatkan dengan berolahraga rutin dan latihan kardiovaskular untuk hasil yang lebih baik.
Sedangkan makanan yang memiliki kandungan yang tinggi akan kadar HDL adalah ikan berlemak (salmon, tuna), alpukat, dan kacang-kacangan.
Trigliserida
Jenis lemak dalam darah yang paling banyak ditemui pada tubuh adalah trigliserida. Fungsi dari jenis kolesterol ini adalah sebagai cadangan energi yang didapat dari makanan, yang diolah menjadi lemak di dalam tubuh.
Kadar trigliserida yang tinggi yang ditambah dengan kadar LDL yang tinggi, atau kadar HDL yang rendah, berhubungan dengan penumpukan lemak pada dinding pembuluh darah arteri, sehingga risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke pun meningkat.
Kadar trigliserida juga perlu dijaga agar tetap normal. Kadar trigliserida harus berada dalam batas normal yaitu kurang dari 200mg\/dl.
Agar dapat mengurangi jenis kolesterol ini, kurangilah konsumsi lemak jenuh, lemak trans, serta karbohidrat dalam menu makanan sehari-hari Anda.
Batasi konsumsi alkohol seperti bir, anggur, dan lainnya. Selain itu, perbanyak konsumsi ikan seperti sarden, makarel, trout air tawar yang kaya akan omega-3.
Kadar Kolesterol Normal
Berapa kadar kolesterol yang normal? Untuk mengetahui kadar kolesterol, satu-satunya cara adalah melakukan tes laboratorium.
Ada anggapan memeriksa kolesterol hanya dibutuhkan oleh orang yang sudah berusia lanjut. Ini adalah anggapan yang keliru, karena bisa saja Anda terlambat mengetahui sesuatu disaat kondisinya sudah parah.
Menurut situs WebMD dijelaskan bahwa setiap orang sebaiknya melakukan pemeriksaan kolesterol setiap lima tahun sekali dimulai pada usia 20 tahun.
Begitu juga American Heart Association (AHA) merekomendasikan para orang dewasa untuk memeriksakan kadar kolesterol mereka setiap 4 atau 6 tahun sekali sejak usia 20 tahun. Bahkan, untuk orang yang sudah diketahui memiliki kadar kolesterol yang tinggi atau memiliki penyakit kronis lainnya harus memeriksakan kadar kolesterol mereka lebih sering.
Mulai memeriksa kolesterol sejak dini akan menempatkan Anda dalam gaya hidup sehat di kemudian hari.
Untuk melakukan pemeriksaan kolesterol Anda dapat mengunjungi laboratorium atau rumah sakit terdekat. Nantinya pihak staf medis akan mengambil sedikit darah sebagai sampel.
Profil lemak puasa diperiksa setelah Anda berpuasa selama 9-12 jam. Hasil tes akan memecah kolesterol Anda menjadi beberapa bagian, yaitu trigliserida, HDL, LDL, dan kolesterol total.
Baik atau buruknya kadar kolesterol dalam tubuh, akan dilihat dari total kolesterol, yaitu jumlah dari LDL, HDL, dan trigliserida.
Rumus menghitung total kolesterol adalah :
jumlah LDL + jumlah HDL + 1/5 jumlah trigliserida
Jadi, jika dari hasil pemeriksaan tercatat kadar LDL = 100, HDL = 50, dan trigliserida = 100, maka total kolesterolnya adalah 100 (LDL) + 50 (HDL) +100/5 (Trigliserida) = 170.
Jumlah ini masih dianggap baik. Sebab, kadar kolesterol yang dianjurkan memang di bawah 200.
Kadar Kolesterol Yang Baik
Gambaran kolesterol yang sehat, trigliserida kurang dari 150 mg/dL, HDL lebih dari 40 mg/dL, LDL kurang dari 100 mg/dL, dan kolesterol total di bawah 200 mg/dL.
KADAR LDL (kolesterol jahat)
Optimal: kurang 100 mg/dl
Di atas optimal: 100-129 mg/dl
Mengkhawatirkan: 139-159 mg/dl
Tinggi: 160-189 mg/dl
Sangat tinggi: di atas 190 mg/dl
KADAR HDL (kolesterol baik)
Rendah: kurang dari 40 mg/dl
Tinggi: lebih dari 60 mg/dl
Batas kadar HDL yang dianjurkan untuk wanita adalah setidaknya berada di angka 55 dan untuk pria setidaknya 45.
KADAR TRIGLISERIDA
Normal: kurang dari 150 mg/dl
Ambang tinggi: 150-199 mg/dl
Tinggi: 200-499 mg/dl
Sangat tinggi: lebih 500 mg/dl
KOLESTEROL TOTAL
Normal: kurang dari 200 mg/dl
Menghawatirkan: 200-239 mg/dl
Tinggi: lebih dari 240 mg/dl
Kolesterol total merupakan kadar keseluruhan kolesterol dalam darah yang mencakup LDL dan HDL, serta komponen lemak lainnya. Dokter akan menggunakan nilai ini untuk menentukan risiko akan penyakit jantung yang dapat Anda alami dan bagaimana cara terbaik untuk menanganinya.
Kolesterol total bisa lebih dari 200 dan tidak berisiko untuk kesehatan, apabila nilai HDL-nya paling tinggi, jika dibandingkan dengan LDL dan trigliserida.
Namun yang lebih penting adalah menjaga kadar kolesterol total tetap berada di bawah 200 mg/dl yang merupakan batas kadar kolesterol normal, hal ini akan mengurangi risiko Anda untuk mengidap penyakit jantung dan stroke.
Kolesterol total bisa lebih dari 200 dan tidak berisiko untuk kesehatan, apabila nilai HDL-nya paling tinggi, jika dibandingkan dengan LDL dan trigliserida.
Kadar kolesterol (via My-doc.com) |
Nah, setelah mengetahui apa itu kolesterol dan kadar kolesterol dalam darah yang normal, maka tugas yang paling penting adalah menjaga agar kadar kolesterol kita tetap berada dalam tingkatan yang normal.
Tips untuk menjaga kadar kolesterol di tubuh
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan, untuk membuat total kolesterol tetap berada di rentang normal, yaitu dengan:
• Memilih makanan sehat
Hindari makanan yang mengandung lemak jenuh dan perbanyak konsumsi makanan yang mengandung lemak tak jenuh dan mengandung serat. Makanan yang baik untuk menjaga kadar kolesterol agar tetap berada di rentang normal di antaranya buah-buahan, sayuran, dan gandum utuh. Kita juga dapat mengonsumsi susu rendah lemak atau yogurt untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
• Berolahraga secara teratur
Berolahraga secara teratur, seperti berjalan kaki selama 30 menit per hari, bisa meningkatkan jumlah HDL dan menurunkan jumlah LDL dalam darah.
• Tidak merokok
Merokok akan membuat LDL menjadi lebih mudah menempel di sel-sel pembuluh darah dan menyebabkan kerusakan. Juga dianjurkan membatasi konsumsi alkohol, agar kadar trigliserida tidak semakin meningkat.
• Rutin cek kadar kolesterol
Rutin cek laboratorium bisa membantu mencegah meningkatnya kadar kolesterol di tubuh. Pada saat kadar kolesterol sudah diambang batas atau di atas normal, dokter akan memberi saran agar kita mulai melakukan perubahan gaya hidup atau bahkan memberikan resep obat.
• Mengetahui riwayat kolesterol keluarga
Jika memiliki keluarga kandung yang memiliki riwayat kolesterol tinggi, sebaiknya segera periksakan kadar kolesterol ke dokter. Sebab, ada kondisi gangguan kolesterol yang menurun di keluarga, bernama familial hypercholesterolemia.
Itulah penjelasan tentang kolesterol harus dibedakan menurut jenisnya. Ada LDL yang merupakan kolesterol jahat dan HDL yang merupakan kolesterol baik. Menjaga kadar kolesterol yang normal itu berarti menekan LDL di satu sisi, dan meningkatkan HDL di sisi lain.
Posting Komentar untuk "Serba-Serbi Kolesterol, Antara LDL, HDL Dan Trigliserida"