Apakah kalau sudah minum vitamin D masih harus berjemur? Pertanyaan seperti itu mungkin sering kita dengar dan jadi perdebatan awam, mengingat asupan vitamin D sendiri bisa diperoleh dengan berjemur sinar matahari. Kalau keduanya dilakukan apakah tidak malah jadi berlebihan?
Lalu apakah cukup konsumsi vitamin D saja atau berjemur saja? Atau perlu keduanya? Berikut penjelasannya.
Vitamin D Dan Kekebalan Tubuh
Selama pandemi Covid-19 salah satu cara untuk menjaga tubuh tetap fit agar tidak mudah terinveksi virus adalah mengonsumsi vitamin. Salah satunya vitamin D yang berperan penting dalam menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh.
Dilansir dari Suara.com, dijelaskan oleh dr. Jeff Aloys, Sp.PD., Himpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam telah menganjurkan vitamin D sebagai salah satu nutrisi yang wajib diterima pasien Covid-19 selama pengobatan.
Alasannya karena vitamin D sangat baik untuk meningkatkan kekebalan tubuh dengan cara bekerja pada sel imun penting, yakni sel B dan sel T, yang merupakan reseptor atau penerima vitamin D.
Bukan hanya sel imun, sel lain dalam tubuh juga dapat menjadi reseptor bagi vitamin D. Sehingga pembentukan vitamin D juga bisa dilakukan dari berbagai sel selain sel imun.
Itu sebabnya vitamin D sangat penting karena pabriknya banyak dan yang menerima juga banyak sel, yang membutuhkan banyak terutama sel kekebalan tubuh.
Untuk sel B sel T ini perannya sangat besar untuk membasmi virus yang ada di dalam tubuh termasuk Covid-19, selain bermanfaat untuk mencegah penyakit lain seperti kanker, autoimun bahkan diabetes.
Vitamin D vs Berjemur
Disisi lain, menurut dr Henry Suhendra seperti dilansir Okezone.com, vitamin D memang baik untuk tubuh, namun, ada catatan penting yang perlu diketahui masyarakat terkait dengan konsumsi vitamin D.
Dijelaskan bahwa vitamin D merupakan satu-satunya vitamin yang diproduksi oleh tubuh kita sendiri. Ketika kita mengonsumsi vitamin D dalam bentuk suplemen, tablet, ataupun makanan, maka itu dalam bentuk 'inactive'.
Agar vitamin D yang kita konsumsi menjadi vitamin D yang aktif, maka kita perlu berjemur dibawah sinar matahari.
Bantuan sinar matahari diperlukan agar terbentuk Vitamin D dalam keadaan aktif yaitu Vitamin D3 (Cholecalciferol). Proses tersebut terjadi di dalam kulit.
Melansir Buku Peran Probiotik di Bidang Gizi dan Kesehatan (2018) oleh Lily Arsanti Lestari dan Siti Helmyati, saat terpapar cahaya matahari, senyawa precursor 7-dehidrokolesterol akan diubah menjadi senyawa kolekalsiferol (cholecalciferol). Induksi ini terutama disebabkan oleh sinar ultraviolet B (UVB).
Pada tahap selanjutnya, senyawa kolekalsiferol akan diubah menjadi senyawa kalsitrol yang merupakan bentuk aktif dari vitamin D di dalam tubuh.
Kalsitrol sendiri diproduksi di ginjal yang kemudian akan diedarkan ke bagian-bagian tubuh yang membutuhkan, terutama tulang dan gigi.
Vitamin D yang sudah dalam bentuk aktif yang nantinya dapat dimetabolisme lagi sehingga dapat bermanfaat bagi kesehatan tubuh, seperti digunakanuntuk kesehatan tulang, ginjal, paru-paru, dan fungsi tubuh lainnya.
Vitamin D dari Makanan Tidak Memadai
Selain suplemen, sumber pembentukan vitamin D juga bisa diperoleh dari makanan sehari-hari yang kita konsumsi.
Namun menurut dr. Jeffri Aloys, Sp.PD., sumber vitamin D dari makanan sebenarnya tidak terlalu banyak dan tidak mencukupi kebutuhan tubuh.
Sebagai contoh, kuning telur yang dikenal sebagai salah satu makanan yang mengandung vitamin D. Menurut hasil penelitian, ternyata kadar vitamin D pada satu kuning telur hanya 37 unit.
Sementara angka kecukupan gizi harian untuk vitamin D berkisar 600-1000 IU.
Karena itu cara terbaik untuk mencapai kecukupan kadar vitamin D dalam tubuh bisa diperoleh melalui kombinasi mengonsumsi bahan makanan yang memiliki kandungan vitamin D tinggi, suplemen vitamin D dan dibantu dengan berjemur dibawah sinar matahari yang didapat secara gratis.
Dengan demikian, pertanyaan apakah kalau sudah minum vitamin D masih perlu berjemur, terjawab dengan penjelasan tadi.
Posting Komentar untuk "Sudah Minum Vitamin D, Perlukah Berjemur?"