Diabetes adalah kondisi kronis yang terjadi ketika tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan insulin dengan efektif. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan berperan dalam mengatur kadar gula darah dalam tubuh.
Diabetes juga dikenal sebagai "penyakit kencing manis" karena salah satu gejala khasnya adalah seringnya buang air kecil dan urine yang manis karena adanya glukosa yang tinggi di dalamnya.
Istilah "kencing manis" merujuk pada kondisi di mana seseorang dengan diabetes akan mengalami poliuria, yaitu frekuensi buang air kecil yang meningkat, serta polidipsia, yaitu kehausan yang berlebihan. Karena kadar gula darah yang tinggi tidak dapat diserap oleh tubuh dan diekskresikan melalui urin, maka urine menjadi manis.
Seiring dengan frekuensi buang air kecil yang meningkat, penderita diabetes juga cenderung merasakan kehausan yang berlebihan karena tubuh berusaha mengeluarkan glukosa berlebih melalui urin. Gejala-gejala ini merupakan ciri khas dari diabetes dan menyebabkan penyakit ini sering kali dikenal sebagai "kencing manis".
Jenis Diabetes
1. Diabetes Tipe 1
Diabetes tipe 1 adalah penyakit autoimun yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel beta di pankreas yang memproduksi insulin.
Pada diabetes tipe 1, sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel yang memproduksi insulin di pankreas. Hal ini mengakibatkan produksi insulin menjadi sangat rendah atau bahkan tidak ada sama sekali.
Orang yang mengidap diabetes tipe 1 memerlukan suntikan insulin secara teratur untuk mempertahankan kadar gula darah yang seimbang.
2. Diabetes Tipe 2
Diabetes tipe 2 adalah jenis yang lebih umum dan sering terjadi pada orang dewasa, meskipun semakin banyak juga kasus yang terjadi pada anak-anak dan remaja.
Pada diabetes tipe 2, tubuh tidak merespons insulin dengan baik atau tidak dapat menghasilkan insulin yang cukup.
Faktor risiko untuk diabetes tipe 2 meliputi obesitas, kurangnya aktivitas fisik, pola makan yang tidak sehat, dan faktor genetik.
3. Diabetes Pradiabetes
Diabetes Pre-diabetes adalah kondisi di mana kadar gula darah seseorang lebih tinggi dari biasanya, tetapi belum mencapai ambang batas yang ditetapkan untuk diagnosis diabetes.
Jika tidak ditangani orang dengan pre-diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk berkembang menjadi diabetes tipe 2 dan masalah kesehatan lainnya, seperti penyakit jantung dan stroke.
Dua kondisi yang umum terkait dengan pre-diabetes adalah:
Glukosa Puasa Terganggu (Impaired Fasting Glucose, IFG): Ini terjadi ketika kadar glukosa dalam darah seseorang lebih tinggi dari normal tetapi tidak cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes. Glukosa puasa terganggu adalah kondisi di mana kadar glukosa darah diukur setelah tidak makan selama minimal delapan jam.
Glukosa Toleransi Terganggu (Impaired Glucose Tolerance, IGT): Ini terjadi ketika kadar glukosa dalam darah seseorang lebih tinggi dari normal tetapi tidak cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes. Ini biasanya diukur setelah melakukan tes toleransi glukosa oral, di mana seseorang minum larutan gula dan kemudian kadar glukosa darah diukur setelah dua jam.
Pre-diabetes biasanya tidak menimbulkan gejala yang jelas, tetapi jika tidak dikelola dengan baik, dapat berkembang menjadi diabetes tipe 2 dalam beberapa tahun.
Orang dengan pre-diabetes dapat mengurangi risiko mengembangkan diabetes tipe 2 dengan melakukan perubahan gaya hidup sehat, seperti diet seimbang, peningkatan aktivitas fisik, dan penurunan berat badan jika diperlukan.
Gejala Diabetes
Berikut beberapa gejala umum diabetes:
- Sering buang air kecil
- Haus yang berlebihan
- Rasa lapar yang konstan
- Penurunan berat badan tanpa sebab
- Kelelahan
- Kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki
- Penglihatan kabur
- Luka yang lambat sembuh
- Infeksi yang sering
Dalam jangka panjang diabetes yang tidak terkelola dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti:
- Penyakit jantung
- Stroke
- Kerusakan ginjal
- Kerusakan saraf
- Kebutaan
- Amputasi
Faktor Risiko Diabetes
Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena diabetes, antara lain:
-Riwayat keluarga diabetes
-Kegemukan atau obesitas
-Gaya hidup tidak aktif
-Usia di atas 45 tahun
-Keturunan Asia, Afrika-Amerika, atau Hispanik
Diagnosis Diabetes
Diagnosis diabetes dilakukan melalui tes kadar gula darah. Untuk mendiagnosis diabetes, dokter akan menggunakan salah satu dari tes berikut:
Tes |
Kadar Gula Darah Normal |
Gula darah puasa |
80-120 mg/dL |
Gula darah 2 jam setelah makan |
Kurang dari 140 mg/dL |
Tes toleransi glukosa oral |
140 mg/dL atau kurang |
Pengobatan Diabetes
Pengobatan diabetes tergantung pada jenis diabetes dan keparahannya. Pengobatan meliputi:- Obat-obatan (insulin, obat oral)
- Perubahan gaya hidup (diet sehat, olahraga teratur, manajemen berat badan)
- Pemantauan kadar gula darah secara teratur
- Edukasi tentang diabetes
Pencegahan Diabetes
Meskipun tidak selalu dapat dicegah, gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko diabetes tipe 2 yang paling umum. Berikut beberapa tips pencegahan diabetes:- Pertahankan berat badan yang sehat
- Lakukan aktivitas fisik secara teratur
- Makan makanan yang sehat dan bergizi
- Hindari merokok
- Kelola stres
- Lakukan pemeriksaan kadar gula darah secara teratur jika memiliki faktor risiko
Posting Komentar untuk "Diabetes: Jenis, Gejala Dan Pengobatannya"