Tembok Baru Mengeluarkan Air Seperti Keringat
Pernahkah Anda melihat tembok baru yang mengeluarkan air seperti berkeringat? Fenomena ini disebut dengan istilah "eflorescence". Eflorescence terjadi ketika air dan garam mineral yang terkandung dalam semen dan mortar menguap dan meninggalkan residu berupa kristal garam pada permukaan tembok.
Eflorescence tidak hanya terjadi pada tembok baru, tetapi juga dapat terjadi pada tembok lama yang mengalami kerusakan atau rembes air.
Berikut ini adalah beberapa penyebab terjadinya eflorescence:
Kelembaban yang Tinggi
Kelembaban yang tinggi dapat menyebabkan air menguap lebih cepat dari permukaan tembok. Hal ini membuat garam mineral yang terkandung dalam semen dan mortar lebih mudah untuk mengkristal dan muncul di permukaan tembok.
Rembes Air
Rembes air dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti kerusakan pada pipa air, kebocoran atap, atau rembesan air tanah. Rembes air dapat membawa garam mineral ke permukaan tembok dan menyebabkan terbentuknya eflorescence.
Penggunaan Semen dan Mortar yang Tidak Berkualitas
Penggunaan semen dan mortar yang tidak berkualitas dapat menyebabkan eflorescence. Semen dan mortar yang tidak berkualitas biasanya mengandung lebih banyak garam mineral, sehingga lebih mudah untuk mengkristal dan muncul di permukaan tembok.
Bagaimana Cara Mengatasi Eflorescence?
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi eflorescence, antara lain:
- Mengurangi Kelembaban
- Menghentikan Rembes Air
- Membersihkan Eflorescence
- Melapisi Tembok dengan Cat atau Pelapis Anti Air
Kelembaban yang tinggi dapat menyebabkan air menguap lebih cepat dari permukaan tembok. Hal ini membuat garam mineral yang terkandung dalam semen dan mortar lebih mudah untuk mengkristal dan muncul di permukaan tembok.
Untuk mengurangi kelembaban, Anda dapat menggunakan dehumidifier atau membuka jendela dan pintu untuk meningkatkan sirkulasi udara.
Rembes air dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti kerusakan pada pipa air, kebocoran atap, atau rembesan air tanah. Rembes air dapat membawa garam mineral ke permukaan tembok dan menyebabkan terbentuknya eflorescence.
Untuk menghentikan rembes air, Anda perlu menemukan sumber kebocoran dan memperbaikinya.
Eflorescence dapat dibersihkan dengan menggunakan sikat kawat atau spons yang dibasahi dengan air hangat. Anda juga dapat menggunakan pembersih khusus untuk menghilangkan eflorescence.
Setelah eflorescence dibersihkan, Anda perlu membilas tembok dengan air bersih dan membiarkannya kering secara menyeluruh.
Melapisi tembok dengan cat atau pelapis anti air dapat membantu mencegah terjadinya eflorescence. Cat atau pelapis anti air akan menutup pori-pori pada tembok dan mencegah air dan garam mineral masuk ke dalam tembok.
Jika Anda mengalami masalah dengan eflorescence, sebaiknya Anda segera berkonsultasi dengan ahli bangunan atau kontraktor. Mereka dapat membantu Anda menemukan sumber masalah dan memberikan solusi yang tepat untuk mengatasinya.
Posting Komentar untuk "Mengapa Tembok Baru Mengeluarkan Air Seperti Keringat"