Apa itu Diabetes?
Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi. Hal ini terjadi karena tubuh tidak dapat memproduksi atau menggunakan insulin dengan baik, hormon yang membantu sel-sel tubuh mengambil glukosa dari darah.
Diabetes juga dikenal sebagai "penyakit kencing manis" karena salah satu gejala khasnya adalah seringnya buang air kecil dan urine yang manis karena adanya glukosa yang tinggi di dalamnya.
Istilah "kencing manis" merujuk pada kondisi di mana seseorang dengan diabetes akan mengalami poliuria, yaitu frekuensi buang air kecil yang meningkat, serta polidipsia, yaitu kehausan yang berlebihan. Karena kadar gula darah yang tinggi tidak dapat diserap oleh tubuh dan diekskresikan melalui urin, maka urine menjadi manis.
Seiring dengan frekuensi buang air kecil yang meningkat, penderita diabetes juga cenderung merasakan kehausan yang berlebihan karena tubuh berusaha mengeluarkan glukosa berlebih melalui urin. Gejala-gejala ini merupakan ciri khas dari diabetes dan menyebabkan penyakit ini sering kali dikenal sebagai "kencing manis".
Diabetes Pradiabetes
Pre-diabetes adalah kondisi di mana kadar gula darah seseorang lebih tinggi dari biasanya, tetapi belum mencapai ambang batas yang ditetapkan untuk diagnosis diabetes. Orang dengan pre-diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan diabetes tipe 2 dan masalah kesehatan lainnya, seperti penyakit jantung dan stroke.
Ada dua kondisi yang umum terkait dengan pre-diabetes,yaitu :
1. Glukosa Puasa Terganggu (Impaired Fasting Glucose, IFG)
Ini terjadi ketika kadar glukosa dalam darah seseorang lebih tinggi dari normal tetapi tidak cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes. Glukosa puasa terganggu adalah kondisi di mana kadar glukosa darah diukur setelah tidak makan selama minimal delapan jam.
2. Glukosa Toleransi Terganggu (Impaired Glucose Tolerance, IGT)
Ini terjadi ketika kadar glukosa dalam darah seseorang lebih tinggi dari normal tetapi tidak cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes. Ini biasanya diukur setelah melakukan tes toleransi glukosa oral, di mana seseorang minum larutan gula dan kemudian kadar glukosa darah diukur setelah dua jam.
Pre-diabetes biasanya tidak menimbulkan gejala yang jelas, tetapi jika tidak dikelola dengan baik, dapat berkembang menjadi diabetes tipe 2 dalam beberapa tahun.
Orang dengan pre-diabetes dapat mengurangi risiko mengembangkan diabetes tipe 2 dengan melakukan perubahan gaya hidup sehat, seperti diet seimbang, peningkatan aktivitas fisik, dan penurunan berat badan jika diperlukan.
Seringkali, pre-diabetes dapat diidentifikasi melalui tes darah rutin atau tes toleransi glukosa oral yang dilakukan oleh dokter. Menangani pre-diabetes dengan baik dapat membantu mencegah perkembangan diabetes tipe 2 dan mengurangi risiko komplikasi kesehatan yang terkait dengan diabetes.
Tipe-Tipe Diabetes
Ada tiga tipe utama diabetes:1. Diabetes Tipe 1
Diabetes tipe 1 adalah penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Hal ini menyebabkan kekurangan insulin yang parah, sehingga penderita diabetes tipe 1 perlu mendapatkan suntikan insulin secara teratur.
2. Diabetes Tipe 2
Diabetes tipe 2 adalah tipe yang paling umum. Pada diabetes tipe 2, tubuh menjadi resisten terhadap insulin atau tidak memproduksi cukup insulin untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Hal ini dapat menyebabkan kadar gula darah yang tinggi.
3. Diabetes Gestasional
Diabetes gestasional adalah tipe diabetes yang berkembang selama kehamilan. Hormon-hormon kehamilan dapat membuat wanita lebih resisten terhadap insulin, sehingga kadar gula darah dapat meningkat. Biasanya, diabetes gestasional hilang setelah melahirkan, tetapi wanita yang pernah mengalami diabetes gestasional berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Posting Komentar untuk "Berbagai Tipe Diabetes yang Perlu Diketahui"