Sinopsis Novel Misteri Agatha Christie Sepuluh Anak Negro "And Then There Were None"

"And Then There Were None" adalah karya Agatha Christie yang terbaik dan paling terkenal dan dinobatkan The Guardian sebagai novel kriminal terlaris sepanjang masa.

Novel yang terbit tahun 1939 ini di Indonesia diterbitkan Gramedia dengan judul "Sepuluh Anak Negro" menampilkan plot yang rumit dan twist yang tak terduga yang telah membuatnya menjadi salah satu karya terbaik dari penulis tersebut. Berikut adalah sinopsisnya:

Misteri Sepuluh Orang Indian Kecil di And Then There Were None

And Then There Were None adalah sebuah novel misteri klasik karya Agatha Christie yang berkisah tentang sekelompok sepuluh orang asing yang menerima undangan misterius ke sebuah pulau terpencil di Pulau Soldier, di lepas pantai Devon, Inggris. 

Mereka diundang untuk menghabiskan akhir pekan di pulau tersebut. Mereka tiba di pulau tersebut tanpa mengetahui siapa yang mengundang mereka dan mengapa.

Namun, setibanya mereka di pulau tersebut, mereka menemukan bahwa tuan rumah mereka tidak ada, dan mereka mulai merasa terjebak di tempat yang terpencil. Mereka hanya disambut oleh 2 orang pelayan, Thomas dan Ethel Rogers.

Ketika malam tiba, mereka dikejutkan oleh sebuah rekaman suara yang menyebutkan kejahatan-kejahatan mengerikan yang mereka lakukan dan belum dihukum.

Misteri segera muncul ketika mereka menemukan sepuluh patung Indian kecil di meja makan. Patung-patung ini mulai berkurang satu per satu, sesuai dengan lagu anak-anak "Sepuluh Orang Indian Kecil".

Salah satu tamu, Vera Claythorne, menyadari bahwa mereka semua memiliki rahasia kelam di masa lalu. Ia percaya bahwa seseorang di antara mereka berniat membunuh yang lain untuk membalas dendam. 

Ketakutan mereka meningkat ketika mereka mulai mati satu per satu dengan cara yang mengerikan, sesuai dengan puisi "Sepuluh Orang Kecil" karya nursery rhyme yang terpampang di ruang tamu. 

Saat jumlah mereka menipis, yang tersisa di antara mereka harus mencari tahu siapa pembunuhnya, atau mereka semua akan menjadi korban berikutnya.

Meskipun semakin panik dan mencoba mencari tahu siapa yang bertanggung jawab, mereka menyadari bahwa tidak ada jalan keluar dari pulau tersebut. Dalam kepanikan dan ketakutan, pertemanan mereka mulai retak dan kecurigaan bertumbuh di antara mereka.

Mereka yang tersisa menjadi curiga satu sama lain. Mereka saling menuduh dan saling mengawasi, mencoba mengungkap identitas si pembunuh. 

Namun, si pembunuh selalu selangkah lebih maju, menciptakan suasana ketegangan dan paranoia di antara mereka.

Pertanyaan misteri yang menggeletik bagi pembaca:

- Siapakah di antara mereka yang sebenarnya menjadi dalang di balik rencana ini?

- Apakah motif sebenarnya di balik serangkaian pembunuhan tersebut?

- Bagaimana mereka bisa terjebak di pulau itu tanpa ada yang tahu?

- Mengapa undangan itu dikirim kepada mereka khususnya?

Dengan plot yang penuh kejutan dan twist akhir yang membingungkan, "And Then There Were None" akan meninggalkan pembaca dengan pertanyaan misteri yang menggeletik dan membuat mereka berpikir ulang tentang seluruh cerita.

Karakter

Sepuluh tamu yang diundang ke Soldier Island adalah:

1. Anthony Marston: seorang playboy muda yang arogan
2. Dr. Edward Armstrong: seorang dokter muda yang baru saja menikah dengan Vera
3. Emily Brent: seorang wanita tua yang taat dan menghakimi
4. General John Macarthur: seorang veteran perang yang kejam
5. Lawrence Wargrave: seorang hakim yang terkenal karena kekejamannya
6. Philip Lombard: seorang tentara bayaran yang tidak berperasaan
7. Thomas Rogers: seorang pelayan yang menyimpan rahasia
8. Ethel Rogers: istri Thomas yang penurut
9. William Blore: seorang detektif polisi yang korup
10. Vera Claythorne: seorang wanita muda yang memiliki rahasia masa lalu

Pembunuh

Identitas si pembunuh terungkap di akhir novel. Ia tidak lain adalah ...

Ia tidak lain adalah Lawrence Wargrave, hakim yang mengundang para tamu ke pulau tersebut. Wargrave mengungkapkan bahwa ia telah meracuni semua tamu sebagai pembalasan atas rahasia kelam mereka.

Wargrave percaya bahwa para tamu perlu dihukum atas kejahatan mereka di masa lalu. Ia mengatur pembunuhan tersebut sedemikian rupa sehingga tampak seperti bunuh diri atau kecelakaan. Namun, Vera Claythorne mampu mengungkap rencananya dan membunuhnya.

And Then There Were None adalah sebuah novel misteri yang menegangkan dan menggugah pikiran. Plotnya yang cerdas dan karakternya yang kompleks membuat pembaca tidak bisa berhenti membacanya hingga halaman terakhir. 

Berbagi :