Legenda Lutung Kasarung: Dongeng Rakyat dari Jawa Barat

cerita Lutung Kasarung



Lutung Kasarung adalah salah satu cerita rakyat paling populer di Indonesia, terutama di daerah Jawa Barat. Cerita ini sudah sangat terkenal bahkan hingga ke daerah-daerah lainnya di Indonesia. 

Dalam bahasa Sunda, "Lutung Kasarung" dapat diartikan sebagai "monyet yang tersesat." Lutung adalah sejenis kera berbulu lebat berwarna hitam legam dengan ekor panjang.

Kisah legenda ini mengikuti seorang pangeran dari Kahyangan yang dikutuk menjadi lutung dan bertemu dengan putri cantik yang diasingkan setelah terkena sihir. Cerita ini sering dijadikan dongeng sebelum tidur, menarik untuk mengetahui gambaran singkat kisah yang melegenda ini. 

Cerita rakyat ini penuh dengan makna yang masih relevan hingga kini, dan sangat cocok untuk dijadikan dongeng untuk anak-anak.

Berikut adalah ringkasan cerita rakyat "Lutung Kasarung" beserta pesan moralnya:

LUTUNG KASARUNG


Di sebuah kerajaan yang damai bernama Pasir Batang, hiduplah seorang raja bijaksana bernama Prabu Tapa Agung. Raja memiliki dua putri cantik, Purbasari dan Purbararang. Purbasari adalah adik yang baik hati, sedangkan Purbararang adalah kakak yang cemburu dan iri hati.

Suatu hari, Prabu Tapa Agung merasa waktunya untuk turun tahta sudah dekat. Dia memutuskan untuk menunjuk Purbasari sebagai penggantinya. Namun, Purbararang tidak setuju. Dia merasa lebih pantas menjadi ratu. 

Dengan hati penuh dendam, Purbararang pergi ke seorang penyihir jahat dan meminta bantuannya untuk menyingkirkan Purbasari.

Penyihir itu mengutuk Purbasari, membuatnya terkena penyakit kulit yang mengerikan. Purbasari kemudian diusir ke hutan yang jauh dari istana. 

Di tengah hutan, dia bertemu dengan seekor lutung (kera hitam besar) yang bernama Lutung Kasarung. Lutung Kasarung bukanlah lutung biasa; dia adalah jelmaan seorang pangeran dari kahyangan yang dikutuk turun ke bumi.

Lutung Kasarung merasa iba melihat penderitaan Purbasari dan memutuskan untuk membantunya. Setiap hari, Lutung Kasarung mengumpulkan makanan dan mencari obat-obatan untuk Purbasari. 

Perlahan-lahan, Purbasari mulai sembuh dari penyakitnya berkat bantuan Lutung Kasarung. Selain itu, dia juga merasa semakin nyaman tinggal di hutan karena kehadiran lutung yang selalu setia menemaninya.

Berita tentang kesembuhan Purbasari sampai ke telinga Purbararang. Dengan licik, dia menantang Purbasari untuk kembali ke istana dan bersaing dengannya. 

Tantangan pertama adalah menilai siapa yang memiliki rambut paling panjang dan indah. Purbasari memenangkan tantangan ini. 

Tantangan kedua adalah siapa yang memiliki wajah paling cantik. Purbasari juga memenangkan tantangan ini.

Merasa kalah, Purbararang memberikan tantangan terakhir: siapa yang memiliki pasangan paling tampan. Purbararang mengira dia akan menang karena tunangannya adalah seorang pangeran tampan. 

Namun, saat Purbasari memanggil Lutung Kasarung, lutung itu tiba-tiba berubah menjadi pangeran tampan dari kahyangan. Semua orang terkejut, termasuk Purbararang.

Dengan bantuan pangeran dari kahyangan, kutukan Purbasari akhirnya benar-benar hilang, dan dia kembali ke wujud semula yang cantik. 

Purbararang pun mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada Purbasari. Akhirnya, Purbasari dinobatkan menjadi ratu, dan dia memerintah dengan bijaksana dan adil, didampingi oleh Lutung Kasarung yang setia.

Pesan Moral Cerita Lutung Kasarung


Cerita "Lutung Kasarung" mengajarkan kita tentang kebaikan hati dan kesetiaan. Meskipun Purbasari mengalami penderitaan dan ketidakadilan, dia tetap berbaik hati dan bersyukur. Lutung Kasarung, dengan kesetiaannya, menunjukkan bahwa kebaikan akan selalu menemukan jalannya. 

Selain itu, cerita ini juga mengajarkan bahwa kecemburuan dan iri hati hanya akan membawa penderitaan, sementara ketulusan dan kebaikan hati akan membawa kebahagiaan dan kemenangan.

Posting Komentar untuk "Legenda Lutung Kasarung: Dongeng Rakyat dari Jawa Barat"