6 Gejala Stress Yang Patut Diwaspadai

6 gejala stress
ilustrasi stress

Stres merupakan kondisi mental atau ketegangan yang dipicu oleh faktor eksternal. Selain mengganggu kesehatan mental dan emosi, stres juga bisa berdampak buruk pada tubuh. Meskipun semua orang bisa mengalami stres, banyak yang tidak menyadari bahwa tekanan ini dapat muncul tanpa disadari.


Menurut Profesor Psikiatri dari Northwestern University Feinberg School of Medicine, Nancy Molitor, banyak perempuan yang datang berkonsultasi dengan berbagai tanda stres. Berdasarkan penelitian terbaru, stres dan emosi negatif lainnya sering dikaitkan dengan penurunan kondisi fisik.


6 Gejala Stress

Molitor mengungkapkan enam gejala stres yang harus diwaspadai, yaitu: sakit perut, kerontokan rambut, kelopak mata yang sering berkedip, jerawat, sakit punggung, dan ruam pada kulit. 

1. Sakit Perut

Ketika mengalami stres, otak dapat menyebabkan ketegangan pada usus yang menyebabkan rasa tidak nyaman di perut. Seorang ahli gastroenterologi, Bincy Abraham dari Baylor College of Medicine, menyatakan bahwa berlari dapat membantu meredakan sakit perut yang disebabkan oleh stres. 

Berlari dapat meningkatkan hormon endorfin yang dapat membantu meredakan ketegangan pada pikiran dan usus sehingga perut merasa lebih baik.


2. Rambut rontok

Masalah rambut rontok dapat terjadi ketika seseorang mengalami stres, dan sering kali baru disadari setelah tiga bulan ketika rambut mulai rontok. 

Menurut Roberta Sengelmann, seorang dokter spesialis kulit di Santa Barbara, California, tidak ada vitamin atau suplemen yang dapat menyembuhkan kerontokan rambut karena stres. Namun, diet yang seimbang dapat membantu mendorong pertumbuhan rambut kembali.


3. Kelopak mata kejang

Gejala ini amat mengganggu karena terjadi pada mata selama beberapa menit. Cara mengatasinya, Anda harus santai dan mencoba menarik nafas dalam-dalam. Ulangi terus selama empat kali sambil menekan lipatan mata. Namun jika mata tegang berlangsung dalam waktu lama, segera ke dokter untuk menghindari indikasi kejang yang serius.


4. Jerawat

Seperti halnya dengan rambut, kulit wajah sangat sensitif terhadap androgen yang lebih tinggi. Jika mengalami jerawat, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit. 

Ahli kulit biasanya akan menyarankan penggantian jenis kosmetik, pelembab, atau tabir surya yang lebih cocok untuk kulit wajah dan tidak menyumbat pori-pori.


5. Sakit punggung

Jika stres menguasai, hormon yang kuat akan meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan otot menegang, termasuk di punggung. 

Menurut Joanne Borg-Stein, dari Harvard's Spaulding Rehabilitation Hospital, stres jangka pendek dapat memicu rasa sakit pada tubuh, khususnya di area punggung yang terasa seperti sedang membungkuk di depan meja. 

Untuk meredakan sakit punggung, Anda bisa mulai dengan melakukan aktivitas fisik ringan, seperti berdiri dan meregangkan otot-otot.


6. Ruam pada kulit

Ruam pada kulit bisa menjadi salah satu efek dari stres. Hal ini terjadi karena perubahan hormon yang membuat sistem kekebalan tubuh menjadi tidak stabil. 

Roberta Sengelmann, seorang dermatolog di Santa Barbara, California, menjelaskan bahwa saat kekebalan tubuh menurun, kulit menjadi lebih rentan terhadap infeksi bakteri seperti Staph yang dapat menyebabkan ruam. 

Sebaliknya, ketika kekebalan tubuh terlalu tinggi, kulit akan lebih sensitif. Jika Anda mengalami ruam pada kulit karena stres, Anda dapat menggunakan pelembap untuk membantu mengatasi gejala tersebut. Namun, jika tidak ada perubahan atau ruam semakin parah, segera konsultasikan dengan dokter kulit.


Namun, sebelum Anda terkena stres, ada cara-cara untuk mengantisipasinya, seperti tidur yang cukup, mengonsumsi makanan sehat, berolahraga, mencari teman untuk berbagi, dan fokus pada hal-hal yang bisa dikendalikan. Itulah 6 gejala stress yang patut diwaspadai dan beberapa cara mengatasinya.

Posting Komentar untuk "6 Gejala Stress Yang Patut Diwaspadai"

close